SAMPIT – Gelombang tinggi dan angin kencang berdampak pada aktivitas nelayan di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit. Sedikitnya 70 orang yang mengantungkan hidupnya dengan hasil tangkapan ikan tak bisa melaut.
Nelayan yang mayoritas memiliki kapal kecil di bawah 40 GT (Gross Tonnage) terancam tenggelam jika terkena ombak besar. Mereka tak bisa pergi jauh-jauh dari daratan saat mencari ikan.
”Rata-rata perahu kecil saja. Saat ini yang masih bertahan ada sekitar 70 nelayan. Mereka hanya mencari ikan di sekitar pantai, tidak terlalu ke tengah laut. Selain itu imbauan juga sudah disampaikan, agar mengutamakan keselamatan, tidak ada yang nekat,” ujar Kepala Desa Ujung Pandaran Aswin, Rabu (27/6).
Untuk hasil tangkapan ikan juga menurun dari biasanya, dari ratusan kilogram menjadi puluhan kilogram. Hasil itu hanya cukup untuk bertahan hidup. Kondisi seperti ini diperkirakan berlangsung sampai sepekan ke depan.
Hasil tangkapan ikan yang didapat nelayan akan dijual kepada pengepul. Ikan dari Ujung Pandaran biasanya dipasarkan di Kota Sampit.
”Karena gelombang tinggi untuk sementara pendapatan ikan nelayan jelas ikut turun, dan penjualannya juga akan berkurang dari biasanya. Saat ini ikan nelayan dibeli oleh warga sekitarnya saja,” katanya. (mir/yit)