SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur terus berupaya menyadarkan masyarakat pentingnya sanitasi lingkngan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah mengenai pengelolaan limbah rumah tangga yang masih bermasalah hingga sekarang.
”Limbah rumah tangga, khususnya di perkotaan masih bermasalah karena minimnya pengetahuan masyarakat. Untuk itu, kami terus berupaya menyosialisasikan tentang pengelolaan limbah rumah tangga yang benar," kata Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Olahraga, dan Kerja Munawar Kholil saat sosialisasi sanitasi total berbasis masyarakat di aula Sajadah Kelurahan Ketapang, Rabu (4/7).
Munawar menjelaskan, selama ini pengelolaan limbah rumah tangga selalu menjadi permasalahan, karena pembuangannya hanya di parit. Alasannya, parit airnya tidak mengalir.
Limbah rumah tangga itu di antaranya, air bekas cucian piring, air bekas cucian pakaian maupun air bekas mandi. Limbah-limbah itulah, menurut Munawar, pembuangannya belum dikelola dengan benar.
”Kalau dibuang ke parit, sedangkan airnya tidak mengalir, dapat dipastikan akan menjadi comberan dan menimbulkan bau kurang sedap. Kalau tidak dikelola, akan mengundang berbagai binatang, seperti tikus maupun lalat," ujar Munawar.
Jadi, tambah dia, pembuangan air limbah itu bisa dibuang ke induk drainase yang besar menggunakan pipa. Pasalnya, air limbah tidak terlalu berbahaya karena dapat mengurai.
”Nah, sosialisasi lanjutan ini kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kelurahan dan ini tugas mereka. Kami hanya sebatas menyosialisasikan di awal," kata Munawar.
Sementara itu, Lurah Ketapang Irpansyah menambahkan, pihaknya secara bertahap siap menyosialisasikan apa yang telah terprogram. Sebab, Kelurahan Ketapang juga siap mendukung program pemerintah daerah untuk mewujudkan kabupaten sehat hingga 2021 mendatang. (fin/ign)