SAMPIT – Kekurangan gedung sekolah juga terjadi di wilayah perkotaan di Kabupaten Kotawaringin Timur. Salah satunya di SMP Satu Atap (Satap) 2 Baamang di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Baamang. Sekolah itu memerlukan gedung baru untuk dua ruang kelas.
Salah seorang guru SMP Satap 2 Baamang, Ketut Patmowinanto menuturkan, pihak sekolah hampir putus asa mengusulkan penambahan gedung sekolah baru. Sebab, saban tahun diusulkan, belum ada respons.
”Yang kami butuhkan itu gedung baru untuk dua kelas. Usulan itu sudah sering kami sampaikan, bahkan kami hampir putus asa mengusulkannya lagi,” katanya saat musrenbang tingkat Kelurahan Tanah Mas, baru-baru ini.
Menurutnya, gedung baru itu sangat mendesak dibangun, karena jam belajar siswa sudah terbagi, yakni ada yang masuk pagi dan siang. Hal yang memprihatinkan, kata Ketut, ada beberapa siswa yang terpaksa turun sekolah pagi. Padahal, siswa itu jam belajarnya siang.
”Di sekolah kami ini ada beberapa siswa yang tempat tinggalnya di seberang Sungai Mentaya. Kalau tidak berangkat pagi, mereka akan ketinggalan kelotok karena kelotok itu bisa mengantarkan menyeberang hanya pagi. Nanti sore mereka dijemput sekitar pukul 16.15 WIB,” jelasnya.
Terkait keluhan itu, pihak sekolah telah berupaya maksimal meminta bantuan untuk mendapatkan gedung baru. Bahkan, tegas Ketut, kepada anggota DPRD Kotim, terutama untuk daerah pemilihan (dapil) III Baamang-Seranau juga sudah disampaikan. Namun, anggota dewan tidak bisa memperjuangkannya.
Bukan hanya gedung baru yang sangat mendesak. Menurutnya, pagar sekolah juga dianggap skala prioritas. Alasannya, halaman sekolah sering digunakan masyarakat untuk bermain sepak bola. Hal itu dikhawatirkan mengancam keamanan fasilitas sekolah karena tidak ada petugas penjaga.
”Pada intinya kami tidak menuntut banyak. Kami menginginkan yang diutamakan sarana sekolah itu tadi karena sangat mendesak,” pungkasnya.
Sementara itu, Lurah Tanah Mas Paliansyah menyarankan agar pihak sekolah membuat data, baik jumlah siswa hingga data pendukung lainnya yang akan diusulkan. Menurutnya, data itu penting, karena pada Januari 2016 akan diperjuangkan pada musrenbang tingkat Kecamatan Baamang. (fin/ign)