SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meminta 17 kecamatan di Kotim segera membentuk posko kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Hal itu guna mengantisipasi kejadian kebakaran di wilayah desa dan kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Kotim M Yusuf menuturkan, wilayah Kotim cukup luas. Sebagian merupakan tanah gambut, sehingga rawan terbakar. Harus ada upaya antisipasi sejak dini. Pihak kecamatan diminta membantu mengantisipasi kebakaran di wilayahnya dengan mendirikan posko.
”Dengan adanya posko di kecamatan, kami di kabupaten dapat memonitor dan membantu jika terjadi kebakaran di wilayah kecamatan,” jelas Yusuf, Selasa (17/2).
Dia menegaskan, melalui posko, informasi perkembangan wilayah dapat dipantau setiap hari. Apabila terjadi kebakaran dapat segera diatasi. Dengan demikian, tidak semakin meluas dan membahayakan. Terlebih jika terjadi di pinggir jalan dan dekat permukiman warga.
Yusuf mengatakan, BPBD sudah menetapkan status siaga darurat karhutla, sehingga posko komando ditetapkan di Kodim 1015 Sampit dan posko lapangan berada di Damkar Kotim. Berdasarkan data dari Januari – Juli ini, ada 29 kali karhutla di Kotim. Pada juli tercatat delapan kali kebakaran.
”Camat, lurah, dan kades juga saya minta aktif melakukan sosialisasi terhadap masyarakat terkait larangan pembakaran lahan,” pungkasnya. (dc)