SAMPIT – Masa pendaftaran bakal calon legisltif telah usai pada 17 Juli lalu. Komposisi bacaleg yang diusung masing-masing parpol untuk Pileg 2019 jauh berbeda dengan Pileg 2014. Ada bacaleg yang pindah daerah pemilihan, ada juga yang tidak masuk dalam daftar pencalonan. Salah satunya, Jhon Krisli.
Politikus yang kini menduduki Ketua DPRD Kotim ini tidak lagi diusung oleh PDI Perjuangan. Nama Jhon Krisli tidak terdaftar dalam bacaleg DPRD kabupaten, provinsi, maupun DPR RI.
”Saat ini nama saya tidak diusulkan PDIP untuk maju kembali. Nama saya tidak masuk calon DPRD kabupaten, provinsi, maupun DPR RI. Padahal saya sudah lengkapi berkas,” kata Jhon Krisli kemarin (22/7).
Jhon Krisli mengaku sudah siap menghadapi dinamika politik di PDIP, termasuk tidak dicalonkan sebagai wakil rakyat. “Kalau memang tidak dicalonkan, saya siap,” katanya.
Meski begitu, kata dia masih ada peluang baginya bisa masuk ke daftar caleg nantinya apabila ada bakal caleg dari PDIP yang mengundurkan diri, dan diapun berpeluang mendapatkan penugasan dari partai. ”Peluang itu selalu ada saja, kita lihat saja perkembangannya nanti,” ujarnya.
Dicoretnya nama Jhon Krisli dari caleg PDIP membuatnya menjalin komunikasi dengan sejumlah petinggi partai di Kotim. Namun Jhon Krisli menepis anggapan akan loncat partai, baik itu ke Golkar atau Nasdem.
”Sejauh ini belum pindah partai segala macam. Saya memang silaturahmi ke Nasdem dan Golkar, tetapi itu silaturahmi karena ketua partainya itu teman semuanya,” kata Jhon Krisli.
Wakil rakyat Kotim tiga periode ini tidak menampik bahwa sudah ada tawaran dari dua parpol tersebut. Sejauh ini, dia masih melihat peluang dan tantangan yang akan dihadapi jika mengambil tawaran tersebut.
“Memang ada juga partai yang ingin membawa saya dan mencalonkan di DPRD kabupaten atau DPRD provinsi. Saya minta waktu dulu untuk berpikir dan memutuskan, apakah saya maju kembali ke kabupaten atau provinsi,” katanya.
Sementara itu dia enggan menanggapi adanya intrik politik di balik namanya tidak masuk dalam daftar bacaleg PDIP Kotim tersebut. Sebab dengan tidak dicalonkan PDIP Kotim tahun 2019 ini akan berdampak kepada karirnya di dunia politik. Apalagi Jhon Krisli disebut-sebut sebagai salah satu kandidat terkuat untuk Pilkada Kotim 2020 mendatang.
“Kalau memang partai tidak menugaskan saya, saya legawa. Saya tidak mau berspekulasi, khawatirnya jadi fitnah nanti,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua PDIP Kotim Rimbun mengakui bahwa nama Jhon Krisli memang tidak masuk dalam bacaleg DPRD Kotim. Namun saat itu, kata Rimbun, nama Jhon Krisli sempat digadang-gadang untuk maju di DPRD Provinsi Kalteng mewakili dapil Kotim dan Seruyan. Harapan itu pun juga tidak terwujud.
Tidak hanya Jhon Krisli yang hilang dari pertarungan di daerah pemilihan MB Ketapang, tapi juga Hari Rahmad, Jainudin Karim, Muhammad Shaleh, Deby Sartika. Mereka mencalon di level provinsi. Sedangkan William Novetra memilih mundur dari dunia politik. Tinggal tiga incumbent yang bertarung di dapil MB Ketapang, yakni Hero Harapanno, Supriadi, dan Rina Rahayu. (ang/yit)
