PALANGKA RAYA – Kalangan DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) meminta masyarakat menerima dan menghormati hasil perhitungan suara Pemilu 2019, baik itu Presiden dan Wakil Presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD provinsi maupun kabupaten/kota.
Wakil Ketua DPRD Kalteng Abdul Razak mengatakan, hasil secara keseluruhan pesta demokrasi ini rencananya diumumkan pada pekan depan. Apapun hasilnya, diharapkan semua elemen masyarakat dapat menerima karena terpilih dan tidak terpilih dalam pesta demokrasi merupakan sesuatu yang wajar.
“Siapapun nantinya yang terpilih, itu merupakan pilihan mayoritas masyarakat. Tak perlu kita melakukan hal-hal yang lain-lain,” katanya usai buka puasa bersama DPRD Kalteng, Rabu (15/5)
Mengenai jumlah calon anggota legistatif petahana yang hanya bertahan sepuluh orang, pilitikus Partai Golkar ini mengaku terkejut dengan hasil tersebut. Menurutnya , 45 Anggota DPRD Kalteng periode 2014-2019 yang masa jabatannya akan berakhir, telah bekerja dan berupaya keras memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Dia mengatakan, masyarakat selaku pemilik suara menginginkan orang-orang baru yang menjadi wakilnya di DPRD Kalteng. Untuk itu, anggota DPRD Kalteng pada periode ini yang belum terpilih kembali, tentunya harus ikhlas menerimanya.
“Pemilu itu bukan tentang pemenang atau tidak pemenang, melainkan terpilih dan belum terpilih. Itu saja. Jadi, ya tidak perlu terlalu bagaimana begitu menganggap hasil pemilu. Mari kita sama-sama menghormati dan menghargai hasil pemilu,” ucapnya.
Terkait hal tersebut, Razak berharap, siapapun yang terpilih menjadi Anggota DPRD Kalteng yang terpilih atau periode 2019-2024, dapat bekerja sama dan menjalankan tugas sebaik-baiknya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Sementara itu, mengenai teka teki siapa yang akan menduduki jajaran kursi pimpinan DPRD, dia mengatakan hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan dan mekanisme partai politik yang memperoleh kursi dan suara terbanyak. Dia mengharapkan siapapun nanti ditunjuk harus memiliki pengalaman, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak.
“Tapi pada dasarnya, partai politik punya mekanisme sendiri dalam menentukan kader-kadernya menjabat pimpinan DPRD Kalteng. Kita tunggu saja,” pungkasnya. (sho/yit)