PANGKALAN LADA-Tahun 2018 ini sebanyak 15 sungai di Kabupaten Kobar mendapat jatah normalisasi. Anggaran sebesar Rp 3,9 miliar dialokasikan untuk pengerjaan program tersebut. Panjang aliran sungai yang masuk program tahun 2018 ini mencapai 5.607 meter, dengan pengerjaan pelebaran sungai antara 8 - 30 meter.
Kepala Bidang Sumberdaya Air Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kobar, Erdi Setiawan mengatakan normalisasi sungai masih menjadi salah satu upaya untuk mencegah terjadinya banjir di sejumlah kawasan. Terutama untuk wilayah yang berdekatan dengan aliran sungai.
“Termasuk di sungai Pinang, Desa Pandu Senjaya itu, gunanya untuk mencegah terjadinya luapan,”katanya, Rabu (1/8)
Namun yang terjadi, lanjut Erdi, luapan justru terjadi di titik yang tidak terprediksi. Menurutnya di sungai Pinang itu dilakukan normalisasi di bagian hilir dahulu sesuai arahan pemerintah desa, dengan harapan agar aliran air ke muara sungai bisa lebih lancar.
“Karena memang debit air sudah sangat besar, sehingga tidak tertampung. Dan titik luapan itu belum dinormalisasi. Namun yang jelas sungai tersebut menjadi prioritas kami untuk dilakukan normalisasi,”terangnya.
Sungai-sungai yang tahun ini menjadi prioritas pengerukan terdapat di Kecamatan Pangkalan Banteng yang dimulai dengan sungai Karang Mulya, Sungai Pakit dan anak Sungai Pakit. Kemudian berlanjut di Sungai Pulau dan Sungai Hijau serta sungai Arga Mulya dan Karang Sari.
“Sebagian besar memang ada di kecamatan Pangkalan Banteng, karena disana juga cukup rawan luapan. Untuk beberapa sungai merupakan kelanjutan program pengerukan sebelumnya. Namun ada juga yang benar-benar baru pertama untuk di keruk,”papar Erdi.
Selain di Pangkalan Banteng, ada beberapa sungai di kecamatan lain seperti dan Pangkalan Lada serta Kumai yang saat ini juga masuk dalam program tahun ini. Seperti Sungai Bamban dan Karang Anyar di Kecamatan Arsel, Sungai Nyirih, Sungai Sintuk, Sungai Kakap, Sungai Sentosa di Kecamatan Kumai serta sungai Melawen, dan Sungai Pinang di Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada yang meluap beberapa hari lalu.
Erdi menambahkan, jumlah sungai di Kabupaten Kobar ini sangat banyak. Tidak hanya ratusan mungkin bahkan ribuan.“Bahkan saat pengerjaan nanti kita bisa sekaligus mendata nama-nama sungai yang belum tercatat atau bahkan belum memiliki nama,”tandasnya. (sla/gus)