PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menginginkan pariwisata memiliki daya saing. Ia mengatakan, destinasi wisata di Kalteng memiliki keungulan sendiri dibandingkan dengan provinsi lain, sehingga perlu ditingkatkan lagi.
Ia menjelaskan, pariwisata di Kalteng unggul dari sisi ekowisatanya, bahkan ada satu wisata bahari di wilayah selatan, yakni Gosong Senggora di Kotawaringin Barat. Bahkan di wilayah itu sudah disiapkan kawasan sekira 62 ribu hektare untuk zona wisata bahari.
“Wisata bahari dan ekowisata dijadikan satu, kalau seperti itu belum ada di Indonesia. Harus dikembangkan, karena harus punya nilai jual untuk meningkatkan kunjungan,” katanya, kemarin (2/8).
Selain itu, Kalteng juga memiliki Taman Nasional Sebangau yang masuk tiga wilayah adminstrasi pemerintahan. Potensi ini bisa sangat disayangkan apabila dibiarkan begitu saja tanpa digali lebih dalam pengembangannya. Belum lagi, Taman Nasional Tanjung Puting yang juga memiliki potensi luar bisa dan tercatat sudah beberapa kali dikunjungi wisatawan asing.
“Di Kalteng, kalau bicara wisata sangat besar. Jadi pemikiran jangan cuma bagaimana itu bisa dikembangkan, namun bagaimana bisa menarik wisatawan dan dampaknya untuk pendapatan daerah,” ucapnya.
Selain menggunakan dana daerah, bisa juga pembenahan sarana dan prasarana menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan cara ini, maka akan banyak anggaran yang masuk untuk pembenahannya, sehingga keberadaan sektor pariwisata bisa terealisasi.
“Tapi harus didesain dulu, dipetakan mana saja yang perlu dikembangkan. Ini tujuannya agar anggaran yang keluar bisa tepat sasaran dan tidak salah penggunaan,” katanya.
Sugianto mengatakan, Pemerintah Pusat sudah menginstrusikan agar sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa Negara terbesar. Hal ini juga harus tindaklanjuti oleh semua provinsi termasuk Kalteng.
Ia menambahkan, pengembangan pariwisata tidak menyedot banyak anggaran, namun dampaknya sangat besar terutama bagi daerah dan bahkan masyarakat sekitar kawasan. “Selain daerah, ya dampak ekonominya masyarakat juga rasakan. Hanya dengan catatan, pariwisata harus punya daya saing terlebih dahulu,” pungkasnya. (sho/fm)