SAMPIT- Warga kompleks Perumahan Permata, RT 58, RW 10, Jalan Gunung Kerinci di depan SMA Negeri 3 Sampit geger, Senin (13/8) sekitar pukul 07.00. Pasalnya salah satu rumah di kompleks itu mengeluarkan asap tebal.
Rumah tersebut milik Parja, pengusaha empek empek di Jalan S Parman Sampit. Api tak sempat membesar, hanya plafon dan sebagian atap tumah yang terbakar.
”Saat itu saya sedang di Jalan S Parman, dan terkejut saat dihubungi anak saya. Katanya rumah kami terbakar, ” cerita Parja, kepada Radar Sampit, Senin (13/8).
Keberadaan api diketahui setelah salah seorang warga kompleks melihat asap tebal. Warga pun langsung berteriak memberitahukan warga lainnya. Penghuni rumah pun baru menyadari ada api di plafon atau langit-lanhit rumahnya saat keluar rumah.
”Anak saya waktu itu tidak tahu ada kebakaran. Malah tahunya dari warga kompleks di belakang,” kata Parja.
Mengetahui itu, warga setempat pun bahu membahu berupaya memadamkan api. Dua unit pemadam kebakaran dan satu unit peralatan dari barisan relawan pemadam kebakaran sempat dikerahkan melakukan pendinginan.
Sesaat kemudian api dapat dijinakkan. Tak sampai merambat ke rumah yang lain maupun bagian lain dari rumah itu sendiri.
Belum dipastikan penyebab kebakaran. Namun berdasarkan pengakuan pemilik rumah, diduga terjadi korsleting listrik di langit-langit rumah.
Sementara itu Petugas Pelaksana Harian Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur Rihel mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya kebakaran. Baik kebakaran permukiman maupun kebakaran lahan seperti yang marak terjadi saat ini.
”Kondisi cuaca sekarang sangat rawan terjadi kebakaran. Percikan api kecil saja dapat menjadi bencana,” kata Rihel.
Masyarakat yang meninggalkan rumah diminta berhati-hati. Perlu juga memastikan kondisi peralatan elektronik dan perkakas dapur, agar musibah kebakaran dapat diminimalisasi.(oes)