KOTAWARINGIN LAMA – Puluhan kendaraan terjebak macet di jalan Pangkalan Bun – Kotawaringin Lama. Tumpukan tanah uruk di kilometer 27 diduga menjadi penyebabnya.
Ruas jalan jadi menyempit dan menghambat laju kendaraan yang melintas. Pengguna jalan harus bergantian untuk melintasi kawasan tersebut.
“Penyebab kemacetan ada di kilometer 27, di sana ada tumpukan tanah yang belum diratakan sehingga hanya bisa dilalui satu jalur kendaraan saja. Itupun harus bergantian, inilah yang membuat macet. Banyak kendarana harus mengantre giliran melintas,” ungkap Daha, salah seorang pengguna jalan, Kamis (23/8) malam.
Tumpukan tanah itu juga cukup membahayakan pengguna jalan pada malam hari. Karena kontraktor pengerjaan jalan tidak memasang tanda peringatan adanya tumpukan material.
Hal senada juga dikatakan Aji. Menurutnya tumpukan tanah itu sudah lama berada di lokasi, namun tidak segera diratakan untuk menambah ketinggian badan jalan.
“Sudah beberapa hari lalu, tapi tidak segera dihamparkan (diratakan),”kata pengemudi pikup ini.
Pengguna jalan lainnya, Siti Husnul bahkan mengaku terjebak macet hingga enam jam. Selain karena licinnya jalan, ada satu unit truk tangki CPO yang ambles di titik kemacetan tersebut.
“Macet dari jam empat sore sampai jam sepuluh malam,”kata ibu rumah tangga ini.
Selain pengendara roda empat atau lebih. Para pengendara motor juga terkena imbas dari kondisi tersebut. Hujan yang sempat mengguyur di sore itu juga membuat tanah menjadi lengket. Akibatnya banyak pengendara motor kesulitan melintas.
“Motor jadi susah melintas, selain licin juga karena tanah yang melekat di spakbor motor,”katanya.(gst/sla)