PANGKALAN BUN - Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bersiap menuju kabupaten sehat tahun 2019. Berbagai persiapan kini tengah dilakukan untuk merengkuh capaian itu.
Pencapaian itu nantinya juga akan mendapat pengakuan berupa penghargaan yang akan diberikan tiap dua tahun sekali oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. Penghargaan itu disebut dengan Swasti Saba. Ada tiga kategori capaian penghargaan untuk kabupaten/kota sehat tersebut, diantaranya yakni Swasti Saba Padapa (pemantapan), Swasti Saba Wiwerda (pembinaan), dan Swasti Saba Wistara (pengembangan).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kobar Samsudin SKM mengatakan bahwa kabupaten sehat yakni suatu kondisi dimana lingkungan bersih dan nyaman bagi penduduknya. Memiliki perkantoran dengan lingkungan alam yang sehat. Dan penghargaan Swasti Saba merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah terhadap pelaksanaan program kabupaten/kota sehat atau KKS.
“Daerah yang menerima penghargaan itu dianggap berhasil mendorong masyarakatnya untuk berperan aktif, baik sebagai subjek maupun objek pembangunan kesehatan serta berkiprah sebagai agen perubahan,”katanya, Selasa (4/9)
Poin terpenting dari KKS yaitu koordinasi lintas sektor pemerintahan, pemangku kepentingan, dan masyarakat yang dilakukan secara berkesinambungan dalam pembangunan berwawasan kesehatan dan lingkungan.
“Penguatan koordinasi itu juga wajib disertai dengan pemberdayaan masyarakatnya. Dan menurut kami kesehatan itu investasi di masa mendatang. Kewajiban semua untuk menjadikan kesehatan lebih berkualitas. Karena kesehatan berkualitas itu salah satu modal pembangunan,” terangnya.
Penghargaan Swasti Saba merupakan kerja sama antara Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menkes. Kerja sama ini dituangkan dalam Peraturan Bersama Mendagri dan Menkes Nomor 34 Tahun 2005, Nomor: 1138/MENKES/PB/VIII/2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kabupaten atau Kota Sehat.
Kepala Bappeda Kobar Muhammad Fauzi mengatakan, sebagai tahap awal Kobar akan melakukan persiapan untuk mengikuti penilaian untuk kategori Swasti Saba Padapa dengan mengikuti penilaian minimal pada dua tatanan.
“Dalam rapat tahap awal beberapa waktu lalu disepakati tiga tatanan atau sektor yang akan dipilih sebagai fokus penilaian ditahap Padapa yakni tatanan kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum, kawasan pariwisata sehat serta kehidupan masyarakat yang mandiri,” kata mantan Kadis Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah ini. (sla)