SAMPIT—Harga semen mengalami kenaikan. Kondisi ini memukul produsen batako dan paving. Biaya produksi membengkak sehingga harga jual juga naik.
Semen Gresik yang dikirim dari Jawa saat ini sekitar Rp 55.000 sampai Rp 60.000. Padahal harga normalnya hanya Rp 45.000 per sak. Sedangkan harga Semen Conch asal Banjarmasin naik dari Rp 42.000 menjadi Rp 45.000 ribu per sak.
Mashud Badaridin, salah seorang pengusaha batako menyebutkan, kenaikan harga semen terjadi sejak satu bulan terakhir. Dirinya cukup kesulitan mencari semen, bahkan sempat mengalami kekosongan stok. Produksi batako pun sempat terkendala, sehingga pelanggan mengeluh.
Guna menutupi biaya operasional terpaksa mereka menaikkan harga batako dari 2.200 menjadi 2.300 per biji sampai di tempat. Jika ambil sendiri naik dari 1.800 per biji menjadi 1.900 per biji.
“Terpaksa saya menaikan harga jual batako. Kalau tidak, saya bisa rugi. Sehingga harus memberikan pengertian kepada pelanggan,” jelas Uut, pemilik usaha batako UD Reza di Jalan Kembali, Mentawa Baru Ketapang, Rabu (5/9).
Sebagian pelanggan telah mengetahui harga semen naik, karena kebanyakan pembeli batako juga membeli semen untuk membuat bangunan.
Distribusi semen sempat terkendala gelombang tinggi. Saat ini sudah mulai ada stok namun harganya masih tinggi. “Pasokan semen buatan dari Banjarmasin masuk. Namun sempat kembali kosong dan harganya juga ikut naik,” ujarnya.
Kenaikan ini juga berdampak kepada para penjual bahan bangunan. Jamal, salah seorang penjual bahan bangunan di Pelita menjelaskan, stok semen ada namun jumlahnya tidak banyak dan harganya cukup tinggi.
“Kemarin informasinya terkendala pengiriman dari Jawa, sehingga stok sempat kosong dan harga naik,” pungkasnya. (dc/yit)