PALANGKA RAYA – Pencarian pasangan sejoli, Wulan (18) dan Amat (20), korban tenggelam di Sungai Kahayan sejak Minggu (10/1) malam lalu belum membuahkan hasil. Berbagai upaya Tim SAR telah dilakukan, termasuk mendirikan posko. Tim menyisir hingga radius 5 kilometer dari titik awal korban tenggelam.
Ketua Balakar 620 Kota Palangka Raya Boby Cahyadi, Selasa (12/1), mengatakan, pihaknya mendirikan dua posko dan masih melakukan pencarian dengan menyisir aliran sungai. Penyisiran dilakukan secara bergantian dengan menerjunkan 15 personil hingga tadi malam sampai pukul 24.00 WIB dan dilanjutkan kembali sejak pukul 05.00 WIB Dia kedua korban segera ditemukan. ”Kami optimis bisa dapat, dibantu masyarakat juga," katanya.
Seperti diketahui, Wulan dan Amat tenggelam di Sungai Kahayan sejak Minggu (10/1). Perahu kecil yang ditumpangi keduanya terbalik hingga mereka ditelan derasnya aliran Sungai Kahayan. Insiden itu terjadi di depan Pelabuhan Rambang sekitar pukul 23.00 WIB.
Informasi yang dihimpun Radar Sampit dari petugas kepolisian, saat itu kedua korban bersama rekannya, Muhammad dan Syarifudin, bermaksud mengantarkan Wulan ke Pahandut Seberang, menggunakan kelotok. Muhammad menuturkan, sekitar pukul 22.30 WIB, ia meminjam perahu pamannya, Aliansyah, untuk mengantar Wulan dari pelabuhan Rambang pulang ke rumahnya di Jalan Wisata II Pahandut Seberang.
Setibanya di tengah Sungai Kahayan, mesin kelotok tiba-tiba mati. Wulan dan Amat panik karena mereka tidak bisa berenang. Hingga akhirnya perahu itu karam dan keduanya hilang terseret arus. (daq/ign)