KUALA KAPUAS - Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas kembali makan korban. Kali ini di Desa Penda Ketapi dekat pelabuhan Pabrik Perusahan Lavere AGRO Kapuas (LAK) Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas. Seorang pria berusia 33 tahun bernama Candi, ditemukan meninggal dunia karena tenggelam.
Kronologis dari informasi dihimpun menyebutkan, awal kejadian diketahui pada hari Selasa (9/2) pukul 19.30 WIB, para saksi menemukan kelotok mesin alkon (kelotok kecil) korban yang merupakan warga Desa Teluk Hilir, berputar-putar sendiri di tengah DAS Kapuas dekat pelabuhan PT. LAK. Kemudian saksi pun melaporkan hal itu ke Kepala Desa Teluk Hiri.
”Kemudian kepala desa melaporkan kejadian yang dilihat saksi ke Polairud dan anggota Piket,”ungkap Kapolres Kapuas AKBP Manang Soebeti melalui kapolsek Kapuas Barat Ipda Eko Basuki, Rabu (10/2) kemarin.
Mendapatkan kabar tersebut, anggota Polsek Kapuas Barat yang dipimpin langsung oleh kapolsek bersama personel Polair dan warga sekitar langsung ke lokasi alkon yang berputar-putar tersebut. Kemudian diketahui, bahwa pengendara alkon itu tercebur dan tenggelam.
”Karena ditemukan hanya alkonnya saja, diduga korbannya tenggelam. Kami langsung melakukan pencarian dibantu pihak warga dan personil Polair, hingga menyisir beberapa titik lokasi korban terjatuh,”papar Eko.
Setelah melakukan pencarian kurang lebih tujuh jam dengan menggunakan alat jaring, korban pun berhasil ditemukan dan langsung dibawa ke Puskemas yang ada di Kelurahan Mandomai Kecamatan Kapuas Barat, untuk divisum.
”Posisi Alkon korban masih hidup, dan kami melakukan pencarian dibantu warga. Sekitar pukul 03.00 WIB (subuh) tadi (red: kemarin) kami berhasil menemukan korban yang tersangkut jaring,”tambah Eko.
Setelah itu, pihak kepolisian mengamankan alkon milik korban, dna meminta hasil visum serta memeriksa beberapa saksi. Namun hasil visum belum bisa dibeberkan langsung, karena polisi masih menyelidiki kasus kematian ini. ”Dugaan awal kejadian karena laka air. Jadi masih kami dalami,”tandasnya. (der/gus)