SAMPIT – Sebuah kelotok dengan penumpang 7 orang dihantam gelombang di Daerah Aliran Sungai (DAS) Desa Palingkau, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Minggu (14/2). Kecelakaan itu merenggut nyawa seorang penumpang, yakni anggota Polsek Pulau Hanaut Aipda Yano.
Informasi yang dihimpun Radar Sampit, korban bersama enam warga lainnya berniat menyeberang menggunakan kelotok ces dari Desa Bantian ke Desa Palingkau. Dalam perjalanan, kelotok tersebut dihantam gelombang besar dari sebuah kapal barang dan speed pandu. Akibatnya, kelotok tersebut langsung terbalik. Korban lainnya selamat. Hanya Yano yang tewas tenggelam.
”Awalnya, ces (kelotok, Red) yang ditumpangi dihantam ombak kapal barang, tapi tidak terjadi masalah. Saat dihantam ombak yang kedua itu (speed pandu, Red), ces tenggelam,” kata anggota Polsek Pulau Hanaut yang tak mau namanya disebutkan.
Dia mengatakan, saat jatuh ke sungai, korban sempat berenang. Namun, tak lama akhirnya lemas. Saat berusaha ditolong, korban telah meninggal dunia.
Yano tercatat telah bertugas selama 7 tahun di Polsek Pulau Hanaut. Kapolsek Jaya Karya AKP Agoes Trigonggo saat dihubungi belum bisa memberikan komentar. Dia hanya menyebutkan kejadian itu masih dalam penyelidikan lebih lanjut. (sir/ign)