PANGKALAN BANTENG – Perkembangan wilayah Kabupaten Kobar yang berada di luar kota Pangkalan Bun kian menjanjikan. Itu diungkapkan Wakil Bupti Kobar Ahmadi Riansyah saat peresmian kantor Cabang Pembantu Bank Pembangunan Daerah Kalteng di Desa Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, dan kantor Kas Despot, Desa Riam Durian Kecamatan Kotawaringin Lama, Senin (24/9).
”Meski wilayah Pangkalan Banteng merupakan daerah pinggiran, namun wilayah ini masih sangat terbuka untuk dikembangkan. Perbankan harus ikut mendukung perkembangan wilayah ini,” ujarnya.
Menurutnya selain Pangkalan Bun, Kecamatan Pangkalan Banteng merupakan salah satu kawasan yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Selain banyaknya perusahaan diwilayah itu, dukungan dari masyarakat yang tersebar di 17 desa juga ikut andil dalam pengembangan wilayah mereka.
Selain itu, dengan makin tumbuh dan berkembangnya dunia perbankan di Kobar. Pihaknya berharap agar bank-bank yang sudah ada dan memiliki kantor operasional di Kobar khususnya di Pangkalan Banteng harus lebih dalam lagi masuk ke masyarakat kelas menangah kebawah. Sebab perputaran uang di tingkat bawah saat ini sudah sangat besar dan kian menjanjikan.
”Sekarang dengan tiga bank BUMN, satu Bank BPD Kalteng serta BPR Marunting Sejahtera milik Pemkab Kobar yang ada di Pangkalan Banteng ini mereka diharapkan bisa bekerja dengan baik, bersaing secara sehat. Dan jangan lupakan masyarakat menengah ke bawah,” terangnya.
Diakuinya jika masyarakat menengah kebawah memiliki potensi besar untuk dikembangakan. Dan perbankan dipersilakan masuk ke level tersebut. Karena selama ini banyak masyarakat pemilik usaha kecil yang lebih condong ke rentenir daripada ke perbankan resmi, dan itu sebenarnya sangat menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat.
”Harus mau turun lebih ke bawah lagi. Pedagang kecil seperti pedagang kaki lima (PKL) dan masyarakat yang sedang merintis usaha harus mendapatkan perhatian khusus oleh perbankan dengan bantuan modal. Selama ini mereka banyak bergantung dengan rentenir. Yang pada akhirnya justru terjerat utang dengan bunga besar yang sebenarnya bukan membantu tapi malah menghambat pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tegasnya. (sla)