SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Kamis, 04 Oktober 2018 09:49
Terus Inflasi , Harga Minyak Dunia Mengkhawatirkan

Cabai dan Ayam Ras Penyumbang Deflasi

RILIS: Tim Pengendali Inflasi Daerah menyampaikan rilis perekonomian Kalteng per September 2018.(YUSHO/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – September lalu, Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami deflasi sebesar 0,02 persen. Kota Palangka Raya mencatat inflasi sebesar 0,02 persen dan Sampit tercatat deflasi sebesar 0,10 persen.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Keuangan Satda Kalteng Nurul Edy menjelaskan, deflasi bulan lalu utamanya didorong kelompok volatile foods atau kelompok harga barang pangan bergejolak. Sebab, secara umum deflasi yang terjadi di Palangka Raya dan Sampit dipengaruhi ayam ras dan cabai.

”Memang ada faktor lain yang memengaruhi, seperti ngkutan udara dan bahan bakar. Namun, untuk ayam ras dan cabai ini menjadi perhatian pemerintah, khususnya tim pengendali inflasi,” katanya, kemarin.

Hal yang menjadi tantangan ke depan, dari kelompok administered prices atau harga barang dan jasa yang diatur pemerintah, yaitu harga minyak dunia yang masih dalam tren meningkat, masih berlanjutnya dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi seperti pertamax dan pertalite pada 1 Juli kemarin.

”Kemudian naiknya harga minyak dunia berpotensi memengaruhi harga tarif batas bawah angkutan udara. Itu semua akan menjadi tantangan ke depannya,” katanya.

Dari kelompok komponen inti, seperti naiknya harga emas yang didorong peningkatan harga emas dunia,  kemungkinan akan berpengaruh terhadap inflasi dan deflasi di Kalteng. Tak hanya itu, potensi naiknya harga barang-barang impor sebagai dampak depresiasi nilai tukar, kemungkinan besar juga berpengaruh.

”Karena saat BBM naik, potensinya lebih ke biaya angkutan komoditas strategis yang juga turut naik. Tentu pengawasan secara menyeluruh akan dilakukan pemerintah agar tidak terjadi lonjakan inflasi,” ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, potensi ancaman asap kebakaran hutan yang dapat berdampak pada produktivitas tanaman bahan makanan (tabama) akan memengaruhi pasokan komoditas tersebut. Faktor alam, tingginya gelombang di pesisir selatan Kalteng akan membuat hasil tangkapan ikan laut nelayan berkurang.

”Tentu kalau bicara tantangan yang akan dihadapi tim pengendali inflasi itu banyak. Selain memang karena kebijakan, tentu yang lainnya karena situasi pasar dan yang tidak bisa dihindari yakni faktor alam,” pungkasnya. (sho/ign)

 


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:16

Ketua DPRD Kalteng Usul Bentuk Pos Terpadu

PALANGKA RAYA – Ketua DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Arton S.…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Perlu Pemulihan Gambut untuk Cegah Karhutla

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:13

Pengusaha Kuliner Diminta Perhatikan Kualitas Makanan

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:12

Siap Mengawal Pembangunan Sekolah Rakyat

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, memastikan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:21

DPRD Kalteng Imbau Masyarakat Jaga Simbol Negara

PALANGKA RAYA - Euforia menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:18

Optimalkan Penerimaan dari Sektor Parkir

PALANGKA RAYA - Anggota Komisi II DPRD Kota Palangka Raya…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Apresiasi Langkah Cepat Perbaikan Jalan

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Palangka…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:17

Utamakan Pencegahan untuk Atasi Karhutla

PALANGKA RAYA - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kemarau Panjang, Hindari Bakar Lahan

PALANGKA RAYA – Memasuki musim kemarau panjang, Ketua Komisi II…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:00

Penggunaan Silpa untuk Menutupi Defisit

PALANGKA RAYA - Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, menyebutkan…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers