SAMPIT – Tugas Pos Komando Kebakaran Hutan dan Lahan (Posko Karhutla) di Jalan S Parman, Sampit, berakhir pada Senin (15/10). Posko ini dihuni oleh tim gabungan dari BPNPB, Damkar, BPBD, TNI dan Polri. Semua anggota posko akan dikembalikan ke institusi asal masing-masing.
Salah satu petugas yang menjadi anggota tim pemetaan Posko Karhutla, Zulyan Firdaus, meminta masyarakat menghargai alam dengan tak membakar hutan dan lahan sembarangan.
”Hari ini (Minggu) anggota bersih-bersih lingkungan di area Museum Kayu Sampit yang lokasinya ditempati posko sekaligus aktivitas terakhir. Hari Selasa kami rapat untuk penutupan,” ujarnya, Minggu (14/10).
Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Kotim Rihel mengatakan, keputusan penutupan posko tak lepas dari kondisi cuaca yang sudah sering hujan sehingga tak ada lagi kebakaran hutan dan lahan. Namun, keputusan ini masih bisa dipertimbangkan lagi jika BMKG menyatakan potensi kebakaran meningkat.
”Hari Selasa saat rapat diputuskan. Kita sambil nunggu laporan dari BMKG. Jika hujan terus, maka otomatis posko ditutup,” kata Rihel.
Rihel berterima kasih kepada para anggota yang selama beberapa bulan berjuang keras untuk menghentikan kebakaran. Masyarakat diharapkan lebih peka terhadap bahaya pembakaran lahan ketika musim kemarau.
Seperti diketahui, Posko Karhutla yang berlokasi di Jalan S Parman dan berdiri di atas areal lahan Museum Kayu sejak 16 Juli 2018. Posko direncanakan berakhir pada Senin (15/10). Selama tiga bulan tersebut, petugas gabungan telah berhasil memadamkan sebanyak 255 kebakaran dengan total luas lahan yang terbakar 248. (ron/yit)