SAMPIT – Kapal Motor (KM) Jala Kencana karam di muara Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu (13/10) dini hari. Dua awak kapal belum ditemukan hingga Selasa (17/10). Empat lainnya selamat meski terapung di laut selama dua hari dengan bertopang pada gabus busa.
Informasi yang dihimpun Radar Sampit, kapal yang dinakhodai Tasmiyanur alias Ami (40) itu bertolak dari Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Jumat (12/10), sekitar pukul 21.00 WIB. Tujuannya Surabaya, Jawa Timur. Membawa 6 awak kapal, termasuk nakhoda dengan muatan kopra (daging buah kelapa kering).
Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 mil dengan kecepatan sekitar 6,5 knot, kapal seberat 134 Gross Tonase (GT) itu, tiba-tiba kapal itu miring berada saat di luar perairan Sungai Mentaya, wilayah Samuda. Nakhoda tak bisa lagi mengendalikan kapal yang saat itu kemasukan banyak air, hingga akhirnya karam.
Empat anak buah kapal (ABK) berhasil selamat dari kecelakaan itu, yakni Adi (58), Ridwan alias Iwan (40), Udin (58), dan Muhajir (30). Mereka terapung selama dua hari di laut dengan bertopang pada gabus busa.
Para ABK tersebut diselamatkan Kapal INKA 189 yang dinakhodai Samsul, warga Desa Babaung, Kecamatan Pulau Hanaut, Senin (15/10) malam, sekitar pukul 20.00 WIB di sekitar laut Pagatan. Sementara sang nakhoda, Tasmiyanur, dan Ian (60), ABK, hilang ditelan lautan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit, Toto Sukarno, melalui Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli Baslan, membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya mendapat informasi dari KSOP Samuda.
“Kami hanya mendapatkan informasi dari KSOP Samuda bahwa KM Yala Kencana tenggelam. Posisi kecelakaan saat itu terjadi 5 mil dari Perairan Samuda,” kata Baslan, Rabu (17/10).
Menurutnya, dua orang yang hilang dalam pencarian. ”Sampai hari ini, (kemarin, Red) masih dalam pencarian dan sampai saat ini kami belum mendapatkan informasi terbarunya,” ujarnya. Informasinya, pencarian dilakukan tim gabungan Basarnas, Pol Airud, dan TNI AL. (hgn/ign)