SAMPIT- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sampit, kembali mencetak sarjana baru. Kali ini, sebanyak 52 mahasiswa berhak menyandang gelar sarjana ekonomi. Mereka dikukuhkan dalam Sidang Senat terbuka STIE Sampit, di Gedung Serba Guna Sampit, Kamis (18/10).
Ketua STIE Sampit HM Thamrin Noor mengatakan pihaknya bertekad menelurkan sarjana-sarjana berkualitas. Tujuannya untuk mengejar berbagai ketertinggalan di Kalimantan ini.
”Kami optimis akan mampu meningkatkan kualitas pendidikan di perguruan tinggi ini. Sehingga mampu akan mengerjar ketertinggalan di bumi Kalimantan,” ujar Thamrin, dalam sambutannya.
Thamrin mengungkapkan sebagian besar mahasiswa STIE Sampit sudah berkecimpung di dunia kerja. Bahkan, tidak sedikit di antaranya memilih menjadi pengusaha dan sukses menciptakan lapangan kerja.
”Kami ingin mengubah pola pikir mahasiswa yang tadinya ingin menjadi PNS atau pekerja menjadi seorang pencipta kerja. Kita harus melawan tingkat pengangguran yang ada,” kata pria yang juga menggeluti usaha perhotelan ini.
Wisuda XXI Program Sarjana Strata Satu Manajemen dilaksanakan di Gedung Serbaguna Sampit. Wisuda perguruan tinggi yang disebut Kampus Biru itu dihadiri Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri, Perwakilan LLDIKTI wilayah XI Kalimantan, Anggota DPRD, perwakilan Yayasan Pendidikan Tinggi Kotawaringin Timur, unsur muspida, dan berbagai tamu undangan lainnya.
Perwakilan Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Kotawaringin Timur Donny Y Laseduw mengatakan STIE Sampit semakin banyak menghasilkan sarjana. Hebatnya, sebagian besar alumnus perguruan tinggi itu banyak diakui kualitasnya di berbagai bidang.
”Di mana-mana ada alumnus STIE Sampit. Dari level pemerintahan desa sampai kabupaten. Dari dunia usaha maupun perusahaan,” ungkap Donny Y Laseduw.
Dalam kesempatan itu, Donny juga memuji keberhasilan STIE Sampit dalam mendidik mahasiswanya. Terbukti, dari wisudawan yang memperoleh nilai tertinggi berasal dari masyarakat biasa.
”STIE Sampit telah berhasil mengasah permata di antara lumpur dan lumut,” katanya.
Wisudawan yang dimaksud Donny adalah Sulamah, Sulehah, dan Endah Maulida. Mereka merupakan wisudawan dengan nilai tertinggi. Sulamah memperoleh indeks prestasi komulatif (IPK) 3,79. Sulehah memperoleh IPK 3,77, dan Endah Maulidia memperoleh 3,75. Menariknya, Sulamah dan Sulehah merupakan saudara kembar yang berbarengan diwisuda.
”Perjuangan memperoleh gelar sarjana ini berat, tapi nikmat dirasakan,” kata Sulamah, mewakili wisudawan.
Setiap tahunnya jumlah lulusan STIE Sampit selalu mengalami peningkatan. Hingga kini, sudah lebih dari 1.000 sarjana yang telah dicetak. Ini menandakan kepercayaan dan pengakuan masyarakat akan perguruan tinggi tersebut semakin tinggi pula.Kampus yang beralamat di Jalan Walter Condrat itu kini memiliki dua program studi yakni Prodi Manajemen dan Prodi Kewirausahaan.
Acara yang dihadiri keluarga wisudawan itu juga disemarakkan dengan pertunjukan seni tari khas daerah. Paduan suara STIE juga menyuguhkan lagu hymne. Prosesi wisuda diakhiri dengan foto bersama dan jamuan makan siang.(soc/oes)