PANGKALAN LADA – Campak dan rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus campak dan rubella yang tidak dapat diobati. Pengobatan yang diberikan kepada penderita hanya bersifat suportif. Tetapi kedua penyakit ini dapat dicegah hanya dengan imunisasi.
Hal itu diungkapkan Pengelola Program Imunisasi Puskesmas Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Della Yuni Astriga.
“Diharapkan bagi orangtua yang memiliki bayi atau balita berumur 9 bulan sampai dengan kurang dari 5 tahun untuk segera mengunjungi Posyandu terdekat. Dan bagi orangtua yang balitanya belum mendapatkan imunisasi MR dapat mengikuti imunisasi susulan di Puskesmas,” ujarnya, Minggu (21/10).
Menurutnya Imunisasi MR merupakan upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella secara cepat, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Imunisasi MR diberikan pada anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun, dan masuk dalam jadwal imunisasi rutin.
Sampai saat ini imunisasi Measles Rubella (MR) ditingkat Puskesmas masih terus dilaksanakan sejak pencanangannya pada 5 Agustus 2018 lalu oleh Bupati Kotawaringin Barat (Kobar). Dan program imunisasi MR ini diperpanjang hingga akhir Oktober 2018.
Della juga menjelaskan bahwa pengaduan efek samping imunisasi MR ini biasanya belum terjadi, sehingga masyarakat tidak perlu terlalu khawatir.
“Sebelum diberikan imunisasi, petugas akan memastikan terlebih dahulu bahwa bayi atau balita yang akan diimunisasi tidak sedang sakit, seperti demam, batuk, pilek dan diare. Setelah dilakukan penyuntikan imunisasi MR pun, petugas masih standby di Posyandu kurang lebih 30 menit untuk memastikan tidak terjadi kasus reaksi anafilaktik (gatal pada kulit),” ujar Della. (jok/sla)