SAMPIT— Otoritas Jasa Kuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng), siap mendukung Universitas Darwan Ali (UNDA) untuk membentuk financial technology (Fintech). Pertama di Kalimantan, sebab industri sejenis e-commerce (toko online) ini akan serius di garap oleh UNDA.
Rektor UNDA Ali Kesuma menjelaskan, hal ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan OJK bersama Pemerintah Kabupaten Kotim belum lama ini. Pihaknya sangat tertarik dengan pembentukan Fintech di Kotim, untuk itu mereka meminta OJK membimbing mereka dalam hal pembentukan dan pengelolaan izin.
“Saya berkeinginan peluang usaha yang baru di Indonesia ini dapat juga diterapkan di Kalimantan, khusunya Sampit dulu lebih awal mengambangkan hal ini, sebab di Pulau Jawa hal ini sudah cukup ramai,” jelas Ali, Kamis (8/11) saat melakukan sosialisasi Fintech di Aula Kampus UNDA untuk mahasiswa dan dosen.
Keberadaan Fintech bertujuan untuk membuat masyarakat lebih mudah mengakses produk-produk keuangan, mempermudah transaksi dan juga meningkatkan literasi keuangan. Sehingga usaha kecil yang dikelola mahasiswa dan masyarakat dapat dengan mudah mengakses permodalan.
Kasubag Manajemen Internal OJK palangka Raya, Fahay Asi Naomi menjelaskan, tujuan utama OJK adalah ingin membantu agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses sistem permodalan, salah satunya melalui Fintech. Pihaknya siap mendampingi siapa saja yang ingin mengelola berbagai hal mengenai jasa keuangan.
Fintech Indonesia memiliki banyak jenis, antara lain startup pembayaran, peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi, riset keuangan.
“UNDA salah satu yang sudah sangat serius untuk mebentuk ini, dan semoga dengan pertemuan awal ini, kedepannya dapat segera dilanjutkan ke tahapan berikutnya, kami di OJK siap dukung dan membina Fintech ini, terdata akan menjadi yang pertama di Kalimantan,” pungkasnya. (dc)