PANGKALAN BANTENG – Puskesmas Semanggang, Kecamatan Pangkalan Banteng mendapat juara II sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Nasional kategori Perdesaan. Penyerahan penghargaan dilakukan dalam rangkaian acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Jakarta, Jumat (9/11).
Mengandalkan program Lima Kampung Rasa, Puskesmas yang menjadi penanggungjawab pelayanan kesehatan dasar di desa-desa eks Transmigrasi Pirsus ini mampu menyisihkan ribuan puskesmas di Indonesia untuk menjadi salah satu yang terbaik tingkat nasional.
Kepala Puskesmas Semanggang Jhoferi Sidabalok mengatakan bahwa puskesmas berprestasi tidak hanya dinilai dari segi pelayanan kesehatan secara umum. Namun juga pada program-program kesehatan yang berhubungan langsung dengan pemberdayaan kesehatan masyarakat di desa-desa yang menjadi wilayah kerjanya.
“Penghargaan ini bukan akhir dari upaya kami untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Justru ini awal dari Puskesmas Semanggang untuk menjadi lebih baik lagi,” ujarnya kepada Radar Pangkalan Bun melalui sambungan telepon
Dengan program kampung rasa yang dikembangkan Puskesmas Semanggang dalam kesempatan peringatan Hari Kesehatan Nasional ini pihaknya ingin mengenalkan inovasi upaya kesehatan masyarakat tersebut ke seluruh puskesmas yang ada di Indonesia.
“Dengan keberhasilan ini kita ingin sebarkan, agar inovasi yang kita miliki bisa diterapkan diseluruh wilayah kerja puskesmas di Indonesia, atau minimal di wilayah Kalteng,” harapnya.
Saat ini program kampung rasa dikembangkan pada empat desa yakni Kampung Rasa Cinta di Desa Kebun Agung, Kampung Rasa Sayang di Desa Sidomulyo, Kampung Rasa Bangga dan Kampung Rasa Nyaman di Desa Sungai Bengkuang, serta Kampung Rasa Gembira di Desa Arga Mulya.
“Ada lima program kampung rasa yang kita kembangkan di empat desa. Kampung-kampung ini berhasil menggerakkan masing-masing program mereka berkat kerjasama lintas sector diantaranya, Dinkes, pemerintah desa, Puskesmas, dan dari pihak swasta yakni PT. Astra Agro Lestari,” terangnya.
Jhonferi juga menjelaskan bahwa masing-masing nama kampung tersebut memiliki singkatan masing-masing sesuai dengan program kesehatan yang mereka kembangkan. Seperti Kampung Rasa Cinta memiliki program gerakan sadar ciptakan anak sehat. Kampung Rasa Sayang dengan gerakan sadar peduli sanitasi dan bayi serta orang gangguan jiwa.
Berikutnya Kampung Rasa Bangga dengan gerakan sadar jamban keluarga dan Kampung Rasa Nyaman dengan gerakan sadar enyahkan asap rokok dan tingkatkan gizi makanan keluarga. Kemudian Kampung Rasa Gembira yang menggalakkan gerakan sadar tingkatkan gizi keluarga balita dan orang tua.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kobar dr Fachrudin mengatakan bahwa untuk mencapai prestasi itu selain penilaian administrasi, proses verifikasi pelaksanaan program kesehatan umum di Puskesmas juga dilakukan secara ketat.
“Dan tentu saja program unggulan lima kampung rasa itu. Sepertinya baru di Kobar ini yang benar-benar programnya ada dan berjalan dengan baik di lapangan,” katanya.
Program Kampung Rasa yang dikembangkan Puskesmas Semanggang ini merupakan singkatan dari kampung dengan gerakan sadar. Kampung ini bisa terwujud dan bersinergi dengan pelayanan di Puskesmas Semanggang.
“Kampung rasa ini bisa menjadi salah satu langkah awal untuk dikembangkan di desa-desa lain. Dengan masyarakat yang saling bekerja sama melalui gerakan sadar ini maka secara langsung masyarakat ikut aktif dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat itu sendiri,” katanya.
Fachrudin juga mengungkapkan bahwa dalam hal puskesmas berprestasi ini, Kabupaten Kobar merupakan salah satu wilayah yang menjadi perhatian nasional. Karena sejak tahun 2016, puskesmas perwakilan Kobar selalu menjadi yang terbaik.
“Tahun 2016 itu Puskesmas Arut Utara menjadi juara I kategori puskesmas terpencil. Disusul 2017 lalu ada Puskesmas Kotawaringin Lama juga mendapat juara I kategori yang sama. Dan untuk Puskesmas Semanggang ini kita mampu meraih peringkat II nasional kategori pedesaan,” pungkasnya. (sla)