PANGKALAN BUN - Kegiatan mehampar wadai (menyuguhkan kue) tradisional khas Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) pada tahun 2019 mendatang akan digelar lebih meriah dan ditargetkan mampu tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia atau Muri.
“Tahun depan akan kita selenggarakan lebih meriah lagi dengan pemecahan rekor muri dengan mehampar wadai sebanyak-banyaknya,” ujar Bupati Kobar Hj Nurhidayah, Rabu (28/11) kepada Radar Pangkalan Bun.
Nurhidayah mengatakan, kegiatan yang diinisiasi Perempuan Adat Kotawaringin Barat ini salah satunya untuk mendukung visi misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar dalam rangka mendukung pariwisata di Bumi Marunting Batu Aji.
“Dengan kegiatan menghampar wadai, tentunya menambah wahana pengetahuan kita tentang adat istiadat, budaya kearifan lokal kita yang masih terjaga sampai saat ini,” tuturnya.
Pemerintah membutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Kobar untuk memaksimalkan kegiatan tersebut pada tahun 2019 dengan pemecahan rekor muri. “Sebenarnya tahun 2018 ini kita ingin masuk rekor Muri, tapi karena persiapan yang terlalu mepet akhirnya diputuskan pada penyelenggaraan tahun depan,” tuturnya.
Nurhidayah menambahkan pemecahan rekor Muri mehampar wadai akan melibatkan masyarakat dari 6 Kecamatan yang ada di Kobar. “Bila perlu nanti gebyarnya tidak hanya mehampar wadai tapi festival kuliner nusantara, budaya yang ada kita hidupkan, tapi yang lebih menonjolnya budaya kita Kotawaringin Barat,” pungkasnya. (jok/sla)