SAMPIT – Salah satu konsumen atas nama Sinta  yang rutin berbelanja di Pasar Kramat di Kecamatan Baamang, mengungkapkan kecurigaannya atas tindakan tidak jujur salah satu oknum pedagang setempat, Jumat (7/12). Dirinya mengaku, hal itu dialaminya ketika membeli daging Ayam Minul seberat 7 kilogram dengan salah satu oknum pedagang. Namun sesampai di perjalanan pulang,  dia merasa curiga, ayam yang dibeli beratnya tidak sampai 7 kilogram.

 “Saya itu pulangnya itu sudah ada merasa curiga, karena saya ini juga pedagang jadi enggak bisa dibohongi. Saya bisa mengira-ngira ayam itu berapa beratnya. Lalu saya tanya suami saya, masa ayam segini beratnya 7 kilo. Karena penasaran,  lalu saya timbang di rumah, dan ternyata hampir setengah kilo kurangnya,” keluhnya kepada wartawan Radar Sampit, kemarin.

Sinta mengaku juga memiliki langganan  tempat membeli daging ayam,  namun harganya selisih lebih mahal, akhirnya dia mencoba membeli di tempat pedagang ayam lainnya.

Wanita ini mengaku sudah 7 tahun tinggal di sekitar Pasar Kramat. Dikatakannya pula, warga   setempat juga sudah mengetahui, mana pedagang yang jujur mana yang tidak.

“Ada yang timbangannya disetting 1 ons,  tetapi kalau menimbang dilebihi satu ons jadi seolah-olah membuat pembeli senang.  Saya berani bicara ini,  karena saya sudah 7 tahun tinggal di dekat Pasar Kramat. Jadi saya tahu, mana pedagang yang jujur dan mana yang tidak jujur dalam menimbang,” bebernya.

Anang,  salah seorang pembeli lainnya juga turut membenarkan bahwa oknum pedagang di pasar Keramat masih ada yang tidak jujur dalam hal menimbang dagangannya.

“Saya pernah beli beras dan timbangannya kurang pas. Kadang kalau saya rasa,  tentengan saya terlalu ringan. Dan sampai  rumah saya timbang lagi,  dan memang benar timbangannya kurang,” timpalnya.

Terpisah menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pedagangan dan Perindustrian (Kadisperdagin) Kotim,  Redy Setiawan mengaku baru mengetahui jika ada oknum pedagang di Pasar Kramat yang berdagang tidak jujur. Pihaknya pun berencana akan segera menindak lanjuti jika memang benar terjadi demikian.

“Terima kasih masukannya, secepatnya kita akan tindaklanjuti kebenarannya,” tandas mantan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Kotim ini. (hgn/gus)