PANGKALAN BUN – Marunting Fashion Carnaval akan akan menjadi agenda tahunan wisata kreatif di Kabupaten Kobar. Antusiasme tinggi pada penyelenggaraan pertama menjadi salah satu penentu kelanjutan program tersebut.
Hal itu diungkapkan Bupati Kobar Hj Nurhidayah menanggapi tingginya animo masyarakat kala menyaksikan MFC 2018 di kawasan budnaran Pancasila, Minggu (9/12)
Menurutnya kegiatan ini digelar lantaran melihat banyaknya peserta yang menggunakan kostum unik dan menarik dalam beberapa kali pelaksanaan Pawai Nasi Adab dan Parade HUT Kemerdekaan RI.
“Dari kegiatan tersebut muncul ide bagaimana bila peserta yang menggunakan kostum unik tersebut dibuatkan kegiatan tersendiri. Pelaksanaan Marunting Fashion Carnaval 2018 inilah perwujudan ide tersebut yang merupakan kegiatan pertama dilaksanakan di Kabupaten Kobar,” tutur Bupati.
Menurutnya, meski fashion carnaval bukanlah yang pertama digelar di Indonesia, kegiatan positif seperti ini tidak ada salahnya untuk dilaksanakan juga di Kabupaten Kobar.
“Bila sesuatu yang baik kenapa tidak dicontoh? Harapannya dengan kegiatan pertama ini bisa menumbuhkan kecintaan akan seni dan kearifan lokal. Selain itu bisa menjadi ajang pembuktian bahwa seniman atau kreator berbakat di Kobar tak kalah dengan daerah lain. Ini bisa menjadi salah satu daya tarik pariwisata. Semoga pelaksanaan kegiatan serupa yang digelar 2019 nanti bisa diselenggarakan lebih baik lagi dan bahkan mengundang peserta dari luar Kobar,” harap Bupati
Nurhidayah juga mengakui bahwa kegiatan pertama ini perlu terus dihadapi dengan evaluasi. Dengan harapan, pada pelaksanaan MFC tahun 2019 mendatang itu dapat menampilkan kekuatan pertunjukan yang sangat kuat, sehingga untuk memadukan antara fashion dan musik menjadi hiburan yang menarik perlu dukungan adanya tangan-tangan terampil. ”Sehingga para pengunjung yang melihat langsung merasa terhibur, dengan kegiatan MFC tersebut. Karena selain penampilan peserta dengan aneka kostumnya, ada juga iringan musik yang menambah makin semarak,” kata Bupati.
Untuk penyelengaraan selanjutnya, Bupati juga berkeinginan agar ada tema-tema tertentu yang bisa menjadi acuan. Namun tidak sampai membatasi kreativitas para peserta dalam menampilak kostum terbaik mereka.
“Tahun pertama ini ada 40 peserta, penyelenggaranya ini dari Dinas Pariwisata, tahun depan kita akan coba kombinasikan dengan acara dari DLH, sehingga pesertanya bisa lebih banyak dan tentu saja persiapan yang akan kita lakukan bisa semakin panjang,” tegasnya. (sla)