PANGKALAN BUN - Penyakit demam berdarah degue (DBD) di Kabupaten Kobar terus meningkat signifikan. Pada bulan desember ini kejadian DBD mencapai 75 kasus.
Peningkatan kasus DBD ini paling banyak terjadi di dalam Kota Pangkalan Bun. Pasalnya di setiap puskesmas selalu ada pasien yang terkena DBD. Sementara untuk kasus DBD yang dari pelosok belum menunjukan peningkatan.
“Peningkatan kasus DBD di Kobar ini terjadi sejak akhir Oktober lalu. Sampai bulan Desember ini justru bertambah,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kobar Ahmad Rois, Senin (24/12).
Kasus DBD di Kobar pada Oktober ada 24 kasus, kemudian bulan November 55 kasus dan dari tanggal 1 sampai 23 Desember ini tercatat ada 75 kasus DBD.
“Dengan terus meningkatnya kasus DBD setiap bulannya, masyarakat Kobar diminta untuk terus waspada,” ujarnya.
Pihaknya juga berharap kepada masyaraka agar setiap ada kasus DBD untuk cepat dilaporkan kepada RT atau puskesmas terdekat. Sehingga petugas kesehatan bisa segera melakukan pertolongan pada pasien, kemudian melakukan penelitian epidemiologi (PE) dan bila perlu melakukan fogging.
“Fooging ini khusus kita lakukan agar nyamuk mati dan tidak berkembangbiak. Fogging dilakukan di sekitar rumah pasien dengan radius 100 meter,” jelasnya.
Tahun ini, lanjut Rois, ada satu korban meninggal tepatnya pada bulan Januari 2018. Itu terjadi karena ketidaktahuan keluarga jika anaknya terkena DBD. “Dikira sakit panas biasa. Makanya saat dibawa ke rumah sakit sudah parah dan akhirnya meninggal,” jelasnya.
Menurutnya jika kasus DBD ini terus bertambah banyak, maka pihaknya bakal menggelar rapat dan menetapkan status siaga DBD. Supaya masalah penyakit ini ditangani semua pihak dan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di masyarakat. (rin/sla)