KOTAWARINGIN LAMA – Kabel listrik bertegangan tinggi milik PLN yang menjuntai ke tanah di kawasan Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) membuat resah warga.
Pasalnya kondisi itu sudah berlangsung cukup lama dan hingga kini belum mendapat respon untuk direlokasi atau diperbaiki oleh pihak terkait.
Tidak hanya itu, kabel juga berada di sekitar area Pondok Pesantren Al Huda Kolam yang padat aktivitas para santri.
Gusti Burhani, salahs atu tokoh masyarakat Kotawraingin Lama mengatakan bahwa kabel PLN itu merupakan kabel sambungan ke rumah penduduk yang keberadaannya tidak terawat. Menurutnya kabel tersebut sangat membahayakan dan bisa mencelakai masyarakat.
“Kabel menjuntai sampai menyentuh tanah dan sudah tertimbun semak-semak untuk itu kita minta pihak PLN atau pun pelanggan yang tersambung dengan kabel itu untuk memperbaikinya,” kata Burhani, Rabu (26/12).
Ia juga menyarankan agar keberadaan kabel itu dirawat dengan memperhatikan tiang penyangganya, jangan seadanya tetapi dibuat dengan kokoh dari kayu yang tahan lapuk.
“Jangan sampai insiden tewasnya seorang siswi di Sampit karena kesetrum aliran listrik bertegangan tinggi terjadi di Kotawraingin Lama,” ujarnya.
Terpisah supervisor Kantor Pelayanan PLN Kolam Ahmad Syafi’i membenarkan adanya informasi kabel tersebut. Menurutnya kabel tersebut merupakan jaringan ke rumah penduduk yang posisinya sangat jauh dari tiang PLN.
“Sebenarnya yang ditanggung pihak PLN, kabel yang berjarak 50 meter saja sementara yang terjadi itu jaraknya lebih dari 300 meter, sehingga mengharap juga kepedulian pelanggan untuk merawat keberadaan kabel tersebut,” jelas Syafi’i.
Dalam kesempatantersebut Syafi’i juga mengungkapkan bahwa penyebab padamnya listrik di Desa Sagu Sukamulya, Kecamatan Kolam dan Desa Pangkalan Muntai, Kecamatan Sukamara akibat adanya tiang PLN yang patah di wilayah Desa Sagu Sukamulya.(gst/sla)