SAMPIT – Penjualan alat kontrasepsi jenis kondom meningkat di Sampit. Ironisnya ini terjadi menjelang malam tahun baru barusan.
Seperti pengakuan Devi, salah seorang pegawai apotek di Jalan MT Haryono, Rabu (2/1). Diakuinya pembeli kondom dari usia beragam. Tapi yang dominan adalah usia remaja.
”Mereka (pembeli-red) masih terlihat muda, usia muda produktif,” ungkapnya.
Saat ini, stok kondom di apotek yang dijaganya semakin menipis. Apalagi distributor kondom juga belum menyuplai ke apoteknya.
Ditambahkannya peningkatan permintaan akan kondom ini tak hanya terjadi menjelang akhir tahun saja. Namun juga setelah perayaan tahun baru.
”Bukan hanya pas tahun baru, musim liburan juga naik,” terangnya.
Kenaikan permintaan sekitar 25 sampai 30 persen dari biasanya. Dirinya beranggapan peningkatan ini juga terjadi karena tutupnya sejumlah apotek lain. Sehingga pembeli memilih apotek tempatnya.
”Karena apotek lainnya memilih untuk tutup, makanya para pembeli kebanyakan mengarah kepada kami,” ujarnya.
Diungkapnyan pula pembeli kebanyakan merupakan warga dari luar Kota Sampit. Seperti warga dari perkebunan yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Bahkan, tak jarang ada juga yang membeli banyak. Kemungkinan ini keperluan saat berada di perkebunan.
”Hingga sampai saat ini pun masih ada yang beli. Rata-rata ada yang remaja. Ada juga yang menginap di hotel,” pungkasnya.
Hal berbeda terjadi di kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM). Di pasar itu malah sebaliknya.
”Kami tidak berjualan, karena toko kami tutup saat mendekati akhir tahun ini. Dan baru sekarang buka. Itu pun belum ada yang beli kondom,” ujar Mery. (sir/oes)