SAMPIT - Meninggalnya seorang bocah SD Arif Faturahim (10) di Sungai Sapiha Besar, Kelurahan Samuda Kota, Kecamatan MH Selatan kini sudah dipastikan murni kecelakaan, terlebih korban juga tidak bisa berenang. Jasad korban langsung di bawa ke rumah duka Jalan Samuda - Ujung Pandaran, Kelurahan Basirih Hilir, RT 23 untuk dimakamkan.
Kapolsek Jaya Karya Iptu Azmi Halim Permana mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan atas meninggalnya bocah SD kelas III itu meminta izin dengan orang tuanya untuk bermain dengan temannya pada pukul 15.30 WIB. Warga yang mengetahui hal itu sempat ikut berupaya mencari korban namun setelah 30 menit berlalu korban ditemukan sudah tidak bernyawa.
"Ditemukan sekitar 100 meter dari tempat korban tenggelam. Sementara ini kita duga korban tidak bisa berenang yang mengakibatkannya tenggelam saat banjir dan arus sungai deras. Korban mandi atau berenang dengan empat teman sebayanya," terang Azmi, Kamis (21/01).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kejadian pada kamis (21/01) korban memang murni meninggal karena kehabisan nafas. Sementara di tubuh korban tidak ada tanda-tanda luka bekas kekerasan.
"Korban saat ini (kemarin) telah diambil oleh pihak keluarganya utk pemakaman setelah dilakukan visum di puskesmas samuda. Dari hasil pemeriksaan dokter paru-paru korban penuh dengan air, artinya korban memang meninggal karena kahabisan nafas saat tenggelam," jelasnya. (mir/tha)