PALANGKA RAYA – Polemik kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah (Kalteng) di bawah kepemimpinan Aries Narang kian meruncing. Sejumlah cabang olahraga tak satu suara mengenai usulan digelarnya Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub).
Ketua Pengurus Daerah Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Kalteng M Rasad Samuel mengatakan, pihaknya tidak mendukung langkah Dinas Pemuda dan Olahraga Kalteng (Dispora) memfasilitasi Musprovlub KONI Kalteng. Pasalnya, saat ini pengurus KONI telah bekerja.
”Kami, pengurus dan atlet anggar sedang mempersiapkan seluruhnya untuk menghadapi Pra-PON. Kalau berpolemik, kapan ada prestasi? Makanya, ayo sama-sama memberikan pencapaian terbaik untuk olahraga Kalteng, apa pun cabang olahraganya,” tegasnya, Jumat (25/1).
Samuel menilai, pembinaan dari KONI selama ini berjalan baik. KONI bekerja sesuai anggaran yang diberikan pemerintah dan program yang sudah direncanakan.
”KONI sebagai pembina berjalan baik. Harusnya Dispora sebagai kepanjangtanganan pemerintah, kalau tahu kurang optimal, cobalah duduk satu meja dengan KONI. Biar tahu kendalanya. Biar membantu KONI membawa prestasi olahraga,” ujarnya.
Ketua Umum Perbakin Kalteng Christian Sancho mengatakan, pihaknya sebelumnya memang setuju menggelar musyawarah luar biasa. Hanya saja, hal itu harusnya digelar pada 2018 lalu. Namun, saat ini tidak berlaku lagi karena Ketua KONI Aries Narang sudah konsentrasi untuk KONI.
”Saat itu pak Aries (Narang) sibuk kampanye, sehingga tidak fokus di KONI. Saat itu juga tidak ada pembayaran gaji, makanya ada rencana itu (Musprovlub). Nah, kalau sudah lewat, ya menjadi kurang tepat,” katanya.
Sancho menegaskan, rencana Musprovlub justru akan mengganggu kesiapan Pra PON. Sebab, waktu pelaksanaannya mepet. ”Ini mau Pra PON dan PON. Apalagi tahun depan masa kepengurusan selesai. Menurut saya, selesaikan terlebih dahulu. Intinya, saya tak sependapat dengan kegiatan itu, dipertimbangkanlah!” ujarnya.
Menurut Sanho, perhatian KONI ke cabang olahraga menembak sudah lebih baik. Baik berupa pembiayaan maupun hal lain. Hanya saja, belum ada penunjukkan lapangan tembak.
Pendapat berbeda disampaikan Ketua Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kalteng Riswan Y Lautt kepada Radar Sampit. Dia sangat mendukung digelarnya Musprovlub.
”Kami ingin KONI bisa memperhatikan dan memfasilitasi cabor. Jujur, untuk sepeda stagnan, karena anggaran sangat kurang. Masa kami mau ikut kejurnas belum bisa dan tertinggal terus, sehingga atlet yang dibina kecewa. Nah, biar prestasi bagus, kami setuju Musprovlub,” ujarnya.
Riswan menuturkan, pihaknya ingin KONI lebih baik lagi. Sebab, merupakan induk organisasi berbagai cabor. Apalagi untuk cabor sepeda hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp 5 juta untuk pembinaan selama setahun. Sebagai pembanding, di Kalsel dananya mencapai Rp 50 juta.
”Makanya kami ingin yang terbaik. Kalau pengurus KONI saat ini sudah tidak bisa, silakan berjiwa besar mundur. Kalau mau membina, ya cari yang terbaik. Kami inginnya ada perubahan. Masa sampai sekarang olahraga sepeda selalu mandek,” ujarnya.
”Saya langsung yang menandatangi mandat untuk musprovlub. Biar KONI bisa membina dan lebih baik,” katanya lagi.
Sebelumnya, Ketua KONI Kalteng Aries Narang menilai, campur tangan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalteng justru mempermalukan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Dia mengaku kaget saat mengetahui pernyataan Kepala Dispora Kalteng Falery Tuwan yang akan memfasilitasi Musprovlub pengurus KONI.
”Semuanya harus ada mekanisme. Silakan saja asal sesuai aturan. Saya orang olahraga dan saya berjiwa ksatria. Jika (KONI) belum optimal, yang bagaimana? KONI dan Dispora bahkan sudah bicara anggaran pra-PON dan saat ini sudah fokus terhadap even tersebut,” ujarnya, Kamis (24/1).
Gerakan yang mengarah pada pelengseran Aries Narang terjadi setelah 34 pengurus cabang olahraga dan KONI kabupaten dikabarkan mengajukan permintaan agar digelar Musprovlub. Keinginan musprovlub itu difasilitasi Dispora Kalteng. Langkah itu disebabkan pengurus KONI saat ini dinilai tak optimal. Beberapa cabang olahraga tak diikutsertakan dalam kompetisi.
Kadispora Kalteng Falery Tuwan mengatakan, dia sudah beberapa kali berkomunikasi dengan Ketua KONI Aries Narang terkait perbaikan, evaluasi, maupun hal lainnya. Menurutnya, indikator turunnya prestasi dan kualitas olaharga, yakni banyaknya informasi maupun laporan dari cabor, tidak ada pengiriman tim menuju even nasional. Baik untuk kejuaraan nasional maupun even lainnya. (daq/ign)
