PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mengapresiasi dan memberikan penghargaan pengelolaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perusahaan di Kalteng, salah satunya PT SKS Listrik Kalimantan (PT SLK).
Pasalnya, hingga mencapai 5 juta jam kerja pada kegiatan pembangunan IPP PLTU Kalteng-1 berkapasitas 2 X 100 megawatt di Tumbang Kajuei, Kabupaten Gunung Mas, tidak terjadi kecelakaan kerja.
Penghargaan diserahkan Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail kepada Perwakilan Manajemen PT SLK Boyke Nugroho pada upacara Bulan K3 tingkat Provinsi Kalteng di halaman kantor Gubernur Kalteng, Senin (18/2).
Wakil Gubernur Habib Said Ismail mengatakan, pengawasan K3 penting dilaksanakan untuk meminimalkan risiko kecelakaan kerja yang berpotensi menyebabkan kematian, kerugian materi, moril, dan pencemaran lingkungan. Di samping meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat.
”Bulan K3 ini dilaksanakan secara serentak oleh semua lembaga dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran tentang K3. Saya menekankan semua pihak untuk dapat melakukan upaya konkret terhadap pelaksanaan K3 di lingkungan masing-masing, sehingga budaya K3 benar-benar terwujud di setiap tempat kerja di wilayah Kalimantan Tengah” ucapnya.
Sementara itu, Boyke Nugroho mengapresiasi dukungan dan semangat yang diberikan Pemprov Kalteng kepada PT SLK dalam mengelola K3. Menurut dia, sistem manajemen K3 sangat penting. Bukan saja untuk mengendalikan risiko kecelakaan kerja, tapi juga memaksimalkan efisiensi dan efektivitas kerja untuk mendukung peningkatan daya saing perusahaan.
”Melalui penerapan sistem K3 secara konsisten dan berkesinambungan, risiko yang tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian diharapkan bisa dicegah. Penerapan sistem K3 ini sesuai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang mewajibkan setiap pengusaha untuk melindungi tenaga kerja,” kata Boyke.
PT SKS Listrik Kalimantan merupakan perusahaan pembangkit listrik swasta berkapasitas 2 x 100 megawatt yang merupakan anak perusahaan tidak langsung dari PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), salah satu perusahaan Grup Sinarmas yang fokus pada bisnis energi dan infrastruktur. Pembangkit listrik yang dibangun dengan nilai investasi sekitar US$ 340 juta ini masih dalam tahap penyelesaian pembangunan.
IPP PLTU diharapkan dapat membantu memperkuat sistem kelistrikan di Kalimantan Tengah dan sekitarnya. Proyek IPP PLTU Kalteng-1 merupakan salah satu dari 3 proyek IPP PLTU milik DSSA.
Selain IPP PLTU Kalteng-1, DSSA memiliki dua proyek IPP PLTU lain, yaitu IPP PLTU Sumsel-5 berkapasitas 2 X 150 megawatt yang telah beroperasi secara komersial sejak Desember 2016 dan IPP PLTU Kendari-3 berkapasitas 2 x 50 megawatt di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara yang saat ini juga dalam tahap penyelesaian pembangunan. DSSA juga memiliki empat captive power plant yang terletak di Serang, Tangerang, dan Karawang. (arj/ign)