MUARA TEWEH - Belum adanya harga eceran tertinggi (HET) untuk penjualan isi ulang tabung elpiji 3 kilogram di Kabupaten Barito Utara, tampaknya dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk mengais keuntungan sebesar-besarnya.
Saat ini saja untuk harga elpiji 3 Kg yang dijual oleh para pengecer di dalam kota Muara Teweh sudah tembus Rp 50 ribu per tabung.
Tingginya harga jual tabung gas di tingkat pengecer ini, banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Sementara pengakuan dari salah satu pegawai pangkalan isi ulang elpiji di Muara Teweh, untuk stok yang mereka peroleh lancar-lancar saja, dan mereka menjual elpiji 3 Kg per tabung Rp 19 ribu.
Sehubungan dengan tingginya harga isi ulang tabung gas bersubsidi ini, Ketua DPRD Kabupaten Batara Set Enus Y Mebas menilai, perlu ditetapkan HET oleh pemerintah daerah, tentang harga jual tabung gas, khususnya ukuran 3 Kg.
HET ini dinilai penting, di samping untuk melindungi masyarakat, juga sebagai dasar bagi pemerintah daerah bila melakukan penertiban. HET yang telah dibuat juga disosialisasikan, sehingga diketahui oleh masyarakat.
"Selama ini belum ada HET yang ditetapkan pemerintah daerah tentang penjualan isi ulang tabung elpiji 3 Kg ini, dinas terkait agar membuat HET, sebab sudah banyak warga yang mengeluhkan mahalnya elpiji 3 Kg," ucap Set Enus, Senin (25/2).
Politisi dari parpol PDI Perjuangan ini berharap, dengan adanya HET, maka harga jual isi ulang tabung elpiji 3 Kg di Kota Muara Teweh dan desa-desa dapat kembali normal. (viv/fm)