SAMPIT – Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Kotim memfasilitasi pelajar yang ingin lakukan penelitian. Selain melayani pemeriksaan klinik dan laboratorium lingkungan, Labkesda juga terbuka terhadap dunia pendidikan.
Kepala UPTD Labkesda Kotim Liza Damayanti mengatakan, sebelum penelitian dilakukan, pihaknya terlebih dulu akan membaca konsep dari pelajar. Dari konsep itu bisa diketahui, apakah penelitian tersebut bisa dilakukan di laboratorium.
”Kira-kira kami punya peralatan yang cukup tidak. Kalau memadai, akan kami bantu," ujarnya.
Menurut Liza, walaupun tidak modern dengan peralatan canggih, penelitian tetap bisa dilakukan dan itu sudah memenuhi standar. "Kalau di laboratorium ini istilahnya sederhana dan bisa dimanfaatkan untuk membantu penelitian pelajar SMP dan SMA," jelasnya.
Penelitian yang dilakukan pelajar mampu membawa mereka ke tingkat nasional. Bahkan hingga ke luar negeri, seperti Malaysia dan Jerman. Liza menuturkan, pelajar SMAN 2 Sampit berhasil mendapatkan penghargaan dalam ajang internasional di New Delhi beberapa waktu lalu dengan membawa penelitian air gambut. Penelitian itu dilakukan di Labkesda.
”Mereka penelitian di sini. Dari konsep hingga penelitian, selama itu bisa, tidak menutup kemungkinan dengan memaksimalkan alat yang ada. Laboratorium bisa dimanfaatkan," ujarnya.
Liza menuturkan, Pemkab Kotim sejauh ini telah memberikan perhatian untuk kemajuan laboratorium. Hampir semua sudah bisa terpenuhi. Namun, masih ada layanan penelitian yang belum bisa dilakukan di Labkesda Sampit, seperti logam berat mercury, kadmium, dan lainnya.
”Penelitian tersebut perlu menggunakan peralatan yang lebih canggih. Tingkatannya lebih tinggi. Saya berharap ke depannya bisa melakukan penelitian serupa hingga tidak perlu keluar daerah,” tandasnya. (rm-96/ign)