PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berkomitmen meningkatkan pengelolaan lahan gambut di provinsi ini. Pemerintah menilai lahan gambut sangat berperan panting pada sistem biosfer dan berpengaruh besar pada keseimbangan iklim, sehingga hal ini penting diperhatikan dari sistem pengelolaannya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Fahrizal Fitri menyebutkan, salah satu hutan gambut yang menjadi perhatikan yakni di kawasan Taman Nasional Sebangau, yang merupakan kawasan hutan gambut tropik luas dengan keanekaragaman hayati.
”Selain unik, Iahan gambut juga merupakan Iahan yang rapuh, sehingga setiap bentuk pengelolaannya tentu saja menimbulkan dampak baru yang berpengaruh terhadap komponen di dalamnya,” paparnya, kemarin.
Dalam pemanfaatannya lanjut Fahrizal, sebagian besar Iahan gambut di Kalteng mengalami degradasi akibat kegiatan-kegiatan yang kurang atau tidak berwawasan Iingkungan. Dicontohkannya seperti pembakaran untuk tujuan membuka Iahan. Dengan kata Iain, degradasi yang terjadi di hutan Iahan gambut akan sangat berdampak pada risiko hilangnya keanekaragaman hayati di kawasan itu sendiri.
Maka dari itu menurutnya, untuk menjaga dan memelihara hutan gambut dari degradasi yang semakin meningkat, diperlukan adanya aksi-aksi konservasi dan restorasi di semua level. Keterlebitan semua pihak sangat diperlukan, karena Kegiatan konservasi dan restorasi ini juga tidak dapat berjalan maksimal apabila tidak didukung dengan penelitian dan juga kerja sama.
”Semua aspek ini sangat panting dan relevan dengan permasalahan lingkungan khususnya di Kalteng dan kepentingan dunia terkait dengan perubahan iklim,” tegas Fahrizal.
Ditambahkannya, tercapainya keberhasilan pembangunan dan pengelolaan lingkungan hidup, serta sumber daya alam Kalteng, merupakan upaya kolektif dari peran semua pihak. Tidak hanya pemerintah, namum semua pihak termasuk praktisi lingkungan, kalangan akademisi, sektor swasta, dan masyarakat.
”Ke depan, tentu harus ada peningkatan kerja sama semua, meski hanya memberikan masukan dan arahan. Namun akan lebih baik turut serta berkontribusi nyata dan positif dalam mengatasi pemasalahan lingkungan,” pungkas Fahrizal. (sho/gus)