PANGKALAN BUN - Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR mengucurkan dana bentuan untuk revitalisasi Sungai Bu'un yang membentang di Kecamatan Arut Selatan.
Revitalisasi merupakan jalan satu-satunya yang harus diambil pemerintah untuk terus melestarikan keberadaan sungai yang menurut sejarah menjadi saksi bisu asal-muasal nama ibukota Kotawaringin Barat, yakni Pangkalan Bun atau dulunya di kenal dengan sebutan Pongkalan Bu'un.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, pihaknya ingin mengembalikan Sungai Bu'un yang dulunya menjadi kebanggaan serta ikon bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat.
“Untuk tahap pertama dianggarkan Rp 5 miliar, namun harapan kita kedepan Sungai Bu'un terkoneksi dengan WFC Kampung Sega, yang saat ini dibangun di Kelurahan Mendawai,” ujar Bupati Kobar Hj Nurhidayah.
Pengerjaan pembangunan di sekitar Sungai Bu'un rencananya akan dimulai pada awal bulan April 2019 ini. Titik awal pengerjaan dimulai dari Jalan A Yani sampai ke kawasan di depan Pasar Indra Sari, Jalan Pangeran Antasari.
“Untuk pengerjaan hingga ke titik akhir tentunya akan dilaksanakan secara bertahap, bahkan tidak hanya dari anggaran Kementerian PUPR saja, kerena memang membutuhkan biaya yang cukup besar untuk membangun secara keseluruhan,” jelasnya.
Plt Kepala Dinas PUPR Kobar Juni Gultom mengatakan, secara teknis pembangunan akan di mulai pada April dengan mulai kontrak pengerjaan. “Dalam waktu dekat akan mulai dikerjakan, sementara untuk pedagang yang tempatnya terkena dampak pembangunan, akan direlokasi sementara di pasar yang telah disiapkan,” kata Juni
Juni menambahkan, saat ini proses program revitalisasi sudah masuk ke tahapan lelang di tingkat pusat, dan ditargetkan bulan depan sudah mulai dikerjakan. “Bersyukur karena kita mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat, rencananya pembangunan akan di kerjakan menjadi empat tahapan, dengan memakan biaya sekitar Rp 25 miliar,” pungkasnya. (rin/sla)