SAMPIT-- Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi mengajak kepada masyarakat agar menghormati bulan Ramadan ini dengan bersungguh-sungguh. Salah satunya dengan menjaga ketenangan dan ketertiban suasana ibadah, yakni termasuk tidak menyalakan petasan.
”Saya sudah minta Satpol PP berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan kenyaman wilayah selama Ramadan. Terutama melakukan razia terhadap orang yang berjualan petasan," ujarnya.
Sebab lanjutnya, secara umum ada beragam jenis petasan dan kembang api yang dijual, dan pihak kepolisian yang paham jenisnya. Termasuk mengetahui mana petasan dan mana kembang api, mana yang boleh dijual dan mana yang tidak boleh dijual. Menurut Supian, jika dibiarkan petasan dinyalakan, maka kondisi ini cukup menganggu kenyamanan masyarakat dalam beribadah.
”Menyalakan petasan ini membuat keributan untuk orang sekitar. Terlebih jika ada yang sedang beribadah, maka hal tersebut dapat mengganggu," tegasnya.
Supian juga meminta kepada para orangtua mengawasi anak-anaknya, agar jangan sampai bermain petasan. Selain dapat mengganggu, petasan juga dapat berbahaya untuk mereka.
Menurutnya masih banyak cara-cara kreatif lain yang bisa digunakan dalam menyambut bulan Ramadan dan tidak mengganggu ketenangan orang lain. Seperti pada saat membangunkan orang sahur dan menyambut waktu berbuka, dirinya mengimbau agar tidak menggunakan petasan, apalagi yang mempunyai daya ledak cukup tinggi.
"Lebih baik dengan tradisi menabuh beduk atau penggunaan alat musik tradisional yang mengandung nilai-nilai Islami, dari pada menyalakan petasan,” tandas Supian Hadi.
Dirinya berharap agar masyarakat memahami hal tersebut, demi kenyamanan dan kelancaran masyarakat Kotim dalam beribadah selama Ramadan ini. Selain itu agar kondisi wilayah ini juga kondusip, dan tidak gangguan yang berarti yang dapat mengurangi nikmat ibadah di bulan Ramadan. (dc/gus)