SAMPIT-Selama dua pekan berlangsungnya bulan Ramadan, produksi sampah di Sampit mengalami peningkatan. Kenaikan sampah salah satunya didominasi oleh kulit kelapa muda. Selain itu sampah plastik hasil penjualan takjil dan jenis sampah dapur rumah tangga, yang juga salah satu penyumbang peningkatan sampah selama bulan puasa ini.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah & Limbah Bahan Berbahaya & Beracun, Gatot Ismutarto pada Dinas Lingkungan Hidup mengatakan antara bulan Ramadan dengan bulan sebelumnya terjadi kenaikan volume sampah.”Kenaikannya mencapai 5 ton per hari” ucapnya.
Menurut Gatot, pada hari normal sebelum masuknya bulan Ramadan, rata-rata sampah terangkut adalah 60 ton per hari , namun saat bulan puasa rata-rata sekitar 65 ton per hari. ”Seperti biasa, setiap bulan puasa selalu ada peningkatan volume sampah terutama yang paling banyak sampah kulit kelapa” ungkapnya.
Ditambahkannya, sampah kulit kelapa itu selanjutnya diangkut untuk di buang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Gatot juga mengatakan, penjual makanan dadakan selama Ramadahan menjadi salah satu penyebab peningkatan tersebut, umumnya sampah hasil penjualan dari pedagang takjil berupa sampah jenis plastik, batok kelapa muda serta sampah dari hasil dapur rumah tangga.
”Gejala seperti itu memang menjadi fenomena yang biasa dan hampir selalu terjadi setiap tahunnya” tandasnya.
Dituturkannya pula, tingkat konsumsi masyarakat yang cenderung tinggi selama bulan Ramadan, tentunya cukup berpengaruh terhadap jumlah buangan sampah, terutama jenis sampah rumah tangga.
Selama Ramadan tambah Gatot, Dinas LH menyiagakan sedikitnya enam orang pertugas untuk satu rute angkutan sampah, terdiri dari satu sopir dan enam orang petugas pengangkut sampah. Mobil angkutan sampah Dinas LH sendiri ada 13 unit, yang terdiri atas sembilan unit jenis dumptruk dan empat unit jenis amroll. (yn/gus)