SAMPIT—Memasuki musim kemarau di bulan Juli ini, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun Bandara H Asan Sampit, menginformasikan bahwa hampir seluruh lahan di Kabupaten Kotawaringn Timur (Kotim) dalam katagori zona merah atau mudah terbakar.
Seperti diutarakan Kepala BMKG stasiun Bandara H Asan Sampit Nur Setiawan, saat ini hampir seluruh wilayah di Kotim sangat mudah terbakar. Bahkan berdasarkan data satelit Terra yang dikelola pihaknya, sudah terdapat satu titik panas di Kecamatan Cempaga Hulu, sehingga harus diwaspadai sebab kondisi ini akan sengat mudah merembet ke daerah lainnya.
”Kondisi udara sangat terasa sudah cukup panas dan terik pada siang hari. Pada malam hari sudah tercium bau asap dan kabut mulai turun pada dini hari hingga pagi. Hal tersebut merupakan tanda musim kemarau," terangnya kepada Radar Sampit, kemarin.
Nur melanjutkan, saat ini berdasarkan data pihaknya, seluruh wilayah Kotim masuk dalam katagori merah, sehingga harus sangat diwaspadai. Diingatkannya agar jangan adawarga yang membakar lahan dengan sengaja, sebab kondisi lahan yang sangat mudah terbakar dapat membuat api dengan cepat merambat. Terlebih lagi jika berada di tengah permukiman, kondisi tersebut akan semakin membahayakan.
”Untuk kondisi cuaca, diprediksi tidak terjadi hujan hingga beberapa hari ke depan. Hal ini perlu di waspadai untuk daerah yang rawan terjadi kekeringan. Seperti halnya di wilayah selatan, yang sering kekurangan air," ujarnya.
Nur Setiawan menambahkan, BMKG akan terus memantau situasi cuaca, dan kondisi wilayah, agar masyarakat dapat terus mengetahui informasi tersebut. Dirinya juga mengimbau bahwa terkait penanganan kebakaran hutan dana lahan ini harus melibatkan seluruh pihak. Sebab jika tidak, maka kondisinya bisa semakin parah. (dc/gus)