PANGKALAN BUN - Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) tes urin 16 sopir dan kernet bus Loggos, Rabu (3/7). Itu dilakukan sebagai langkah antisipasi penyalahgunaan narkoba di kalangan awak angkutan umum.
Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNK Kobar, Nevi Susanti mengatakan, tes urin ini merupakan permintaan dari pemilik perusahaan angkutan tersebut. “Kegiatan ini memang rutin dilakukan. Mereka tentunya tidak ingin ada karyawannya yang terlibat penyalahgunaan narkoba,” jelas Nevi pada Radar Pangkalan Bun.
Menurutnya hasil tes urin tersebut akan disampaikan kepada jajaran pimpinan perusahaan otobus tersebut. Untuk saat ini hasil tes belum bisa diserahkan karena masih harus melalui proses assessment. “Bila ada di antara awak bus yang diketahui positif narkotika, tentunya akan menjalani rehabilitasi. Kecuali bila yang bersangkutan diketahui ada keterkaitan dengan bisnis atau pengedar narkoba, maka akan ada sanksi hukum,” terang Nevi.
Sementara itu, Yudie, pimpinan PO Loggos menjelaskan bahwa tujuan pihaknya menggandeng BNNK Kobar untuk melakukan tes urin sebagai langkah antisipasi penyalahgunaan narkoba. “Memang beberapa kali awak bus kami telah menjalani tes urin, kemarin menjelang lebaran di posko angkutan lebaran yang berada di jalan. Namun kami tetap antisipasi siapa tahu ada di antara sopir kami yang terlewat dalam pemeriksaan itu,” kata Yudie.
Yudie melanjutkan, jika ada yang terbukti mengonsumsi narkotika tersebut bukan berbahaya bagi dirinya sendiri, namun bagi penumpang dan keluarganya serta perusahaan juga tidak terlepas dari permasalahan yang ditimbulkan.
“Secara administrasi kita tidak pernah minta surat keterangan bebas narkoba tapi kita wanti-wanti kepada semua driver (sopir) yang ada di sini. Kami tidak ada toleransi kalau ada yang mengkonsumsi narkotika. Jadi awak bus yang bertugas benar- benar layak dalam mengemudikan demi keselamatan penumpang,” kata Yudie. (ard/sla)