PANGKALAN BUN- Kelurahan Mendawai Seberang, Kecamatan Arut Selatan menjadi wilayah paling rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pemantauan secara khusus dilakukan BPBD Kobar.
Kepala BPBD Kobar Petrus Rinda mengatakan, penetapan status siaga karhutla ini membuat BPBD Kobar terus waspada. Meskipun di Kobar sendiri masih terjadi hujan.
Sebagai bentuk antisipasi pihaknya melakukan pemantauan terhadap wilayah yang paling rawan kebakaran hutan dan lahan yakni di Kelurahan Mendawai Seberang. Pasalnya wilayah tersebut banyak terdapat hamparan lahan kosong.
“Pemantauan terhadap wilayah rawan Karhutla terus kita lakukan. Biasanya kita lakukan dua minggu sekali,” kata Petrus Rinda, Rabu (10/7).
“Sampai saat ini, sejumlah kawasan di Kelurahan Mendawai Seberang sebagian masih terlihat basah, karena masih sering hujan. Namun ada sejumlah titik yang sudah kering, khususnya di wilayah yang sedikit berbukit,” ujarnya.
Pemantauan wilayah rawan karhutla ini, menurutnya sekaligus untuk melihat ketersediaan sumber air. “Sehingga saat ada kebakaran akan membantu mempercepat proses pemadaman dengan ketersediaan sumber air yang cukup,” jelasnya.
Selain di Kelurahan Mendawai sembarang, wilayah rawan kebakaran adalah di Kecamatan Kumai. Seperti wilayah pesisir yang meliputi sejumlah desa di antaranya, Kubu, Teluk Bogam, Sungai Bakau, Sebuai, Keraya, dan Sebuai Timur.
“Wilayah pesisir Kumai itu juga bakal kami pantau dalam waktu dekat. Sehingga semuanya kami harap kasus kebakaran lahan tahun ini menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya. (rin/sla)