SAMPIT – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Salah satunya dengan menambah 10 tenaga dokter spesialis.
Kepala Seksi Pelayanan Medik di RSUD dr Murjani Sampit Yulia Nofiany mengatakan, penambahan tenaga dokter spesialis merupakan hasil usulan dari RSUD dr Murjani Sampit kepada Kemenkes tahun lalu.
”Keberadaan dokter baru ini sudah pernah diusulkan ke Kemenkes tahun lalu, tetapi realisasinya baru bisa dilaksanakan tahun ini," kata Yulia.
Yulia mengatakan, dari sepuluh tenaga dokter spesialis yang didatangkan, enam di antaranya sudah mulai bertugas dalam waktu dekat ini. Empat dokter lainnya masih mengurus Surat Izin Praktik (SIP).
Enam dokter spesialis yang sudah mengurus SIP di antaranya terdiri dokter spesialis orthopedi Ahmad Rizan Hendrawan, dokter spesialis bedah konsultan onkologi Win Teki Sendy, dokter spesialis anastesi Chilafat Dalimunthe, dokter spesialis forensik Erianto, dokter Spesialis anak Nia Krisdiantari, dan dokter spesialis penyakit dalam Sarwono Suswanto.
”Enam dokter spesialis ini sudah bertugas dan empat dokter lainnya masih dalam proses pengurusan SIP," ujarnya.
Empat dokter yang dimaksud, di antaranya dokter spesialis kulit dan kelamin Damayanti Tangkidi, dokter spesialis bedah umum Hervianti Asri, dokter spesialis obgyn Noor Assiyfa Zulhijayanti, dan dokter spesialis obgyn Ni Ketut Anny Kartiningsih.
Dengan adanya penambahan dokter spesialis, total jumlah dokter yang bertugas di RSUD dr Murjani sebanyak 53 orang. Dengan rincian, 11 dokter umum dan 42 dokter spesialis.
”Harapan kami, dengan kehadiran penambahan dokter spesialis, dapat meningkatkan pelayanan dan meningkatkan klas di RSUD dr Murjani Sampit," katanya.
Kendati demikian, 53 dokter yang bertugas di RSUD dr Murjani belum cukup dan masih memerlukan tenaga dokter spesialis syaraf atau bedah syaraf. ”Saat ini RSUD dr Murjani masih memerlukan tenaga dokter spesialis syaraf. Karena tahun ini dr Sugeng akan pensiun, sehingga jika ada pasien yang diharuskan berobat ke dokter spesialis syaraf terpaksa harus dirujuk," tandasnya. (hgn/yit)