PALANGKA RAYA – Delapan orangutan kembali dilepasliarkan ke hutan. Kali ini ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya di Kabupaten Katingan. Pelepasliaran itu merupakan yang ke-16 kalinya di TNBBBR sejak Agustus 2016. Total orangutan yang direhabilitasi ke taman nasional sebanyak 128 individu.
”Delapan orangutan ini terdiri dari tiga jantan dan lima betina. Mereka akan dibawa dalam dua kali pemberangkatan. Pertama 30 Juli lalu dan kedua 1 Agustus. Ini dilakukan yayasan BOS bekerja sama dengan pemangku kepentingan setelah melepasliarkan empat orangutan di Kalimantan Timur pekan lalu,” kata CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite, Kamis (1/7).
Dia menuturkan, berbeda dengan pelepasliaran sebelumnya, tim rilis akan menempuh perjalanan panjang menuju DAS Hiran yang memerlukan waktu sekitar 15 jam. Lokasi pelepasliaran sebelumnya terletak di DAS Bemban.
”Lokasi pelepasliaran baru di sepanjang Sungai Hiran kami pilih agar lebih memaksimalkan persebaran populasi orangutan hasil pelepasliaran. Hutan taman nasional di wilayah ini telah disurvei sebelumnya dan menunjukkan potensi dukungan yang cukup baik bagi kegiatan pelepasliaran orangutan,” ujarnya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng Adib Gunawan mengatakan, pihaknya telah merehabilitasi ratusan orangutan korban deforestasi dan melepasliarkan mereka sejak tahun 2012 lalu ke hutan alami di Kalteng.
”Setelah pelepasliaran kali ini, jumlah total individu orangutan yang telah dilepasliarkan di TNBBBR mencapai 128 orangutan. Kami siap membantu semua pemangku kepentingan yang berminat mereplikasi atau mengembangkan upaya seperti ini lebih jauh, demi terlaksananya pelestarian lingkungan alam di Kalteng,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat menambahkan, taman nasional itu memenuhi semua persyaratan untuk mendukung metapopulasi orangutan yang lestari.
”Sebagian dari delapan orangutan yang dilepasliarkan kali ini berasal dari pulau prapelepasliaran Pulau Badak Besar di Gugusan Pulau Salat, Pulpis. Intinya, langkah penting untuk melestarikan satu spesies adalah memastikan spesies tersebut berada di habitat yang tepat. Melepasliarkan atau mengembalikan orangutan ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya,” pungkasnya. (daq/ign)
