PALANGKA RAYA – Api kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangka Raya terus membara. Personel TNI, Polri, Manggala Agni, maupun BPBD berjibaku melakukan pemadaman. Kebakaran di Palangka Raya terjadi di sejumlah titik, di antaranya di Jalan Danau Rangas, Petuk Ketimpun, Adonis Samad, Ir Soekarno, hingga kawasan Pahandut.

Pemadaman sulit dilakukan karena lokasi kebakaran jauh yang dari jangkauan hingga kendala pasokan air. Meski pemadaman telah dibantu helikopter pengebom air, karhutla masih terus meluas.

”Kami banyak mengalami kendala, lokasi jauh dan pasokan atau sumber air habis, sehingga terpaksa pemadaman dihentikan. Karena itu ada yang terbakar berulang kali di lokasi yang sama. Saat ini sudah puluhan hektare luasan lahan terbakar di Kota Palangka Raya,” kata Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Palangka Raya Fahmi.

Fahmi menuturkan, untuk melakukan pemadaman, personel harus melewati jalan setapak dengan jarak tempuh sekitar satu kilometer. ”Ini saja di Danau Rangas terbakar lima hektare dan belum bisa dipadamkan. Jika tim darat tetap tak bisa, maka helikopter water bombing akan melakukannya,” ujarnya.

Di lokasi berbeda, Kabagops Polres Palangka Raya AKP Hemat Siburian menambahkan, kebakaran terus terjadi. Bahkan, di beberapa lokasi terus membesar hingga menghanguskan sekitar seratus hektare lahan.

”Kami turunkan kekuatan maksimal yang kami punya untuk pemadaman api yang membakar lahan,” ujarnya.

Sementara itu, karhutla di Kalteng jadi perhatian khusus para jemaah calon haji (JCH) asal Kalteng. Mereka berdoa agar musibah karhutla tidak terus meluas dan segera teratasi.

Hal itu disampaikan seorang JCH, Heru Hidayat kepada Radar Sampit, Minggu (4/8), melalui komunikasi seluler. Dia mengatakan, JCH Kalteng sepakat berdoa di Mekkah dan Madinah agar karhutla bisa ditanggulangi dan kabut asap seperti tahun 2015 tak terulang.

”Saya diinformasikan karhuta semakin meluas, maka itu saya sampaikan seluruh jemaah haji asal Kalteng agar turut mendoakan agar kebakaran lahan dan hutan di Bumi Tambun Bungai segera teratasi, jangan sampai 2015 lalu terulang lagi,” ujar pria yang juga menjabat Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kalteng ini.

Heru menuturkan, situasi kabut asap akibat karhutla di Kalteng sudah mengkhawatirkan. Terutama dampaknya bagi kesehatan masyarakat. Karena itu, diperlukan ikhtiar dan doa bersama masyarakat dan JCH agar hal tersebut segera bisa ditanggulangi dengan baik. (daq/ign)