PALANGKA RAYA – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) diturunkan untuk berkontribusi dalam upaya pemadaman kebakaran lahan yang terjadi di sejumlah titik di Kota Palangka Raya, Rabu (14/8)
Setidaknya ada sekitar 1.000 ASN dari dua lembaga tersebut yang diturunkan untuk melakukan berbagai aksi terkait pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), mulai dari aksi pemadaman termasuk juga penyuluhan kepada masyarakat setempat.
“Ini merupakan bagaian daripada kepedulian, tentunya pemerintah berharap ke depan ada pertisipasi masyarakat setempat untuk bisa ikut ambil bagian dalam upaya pemadaman,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Fahrizal Fitri usai Upacara Pembukaan Jaksa dan ASN Peduli Kebakaran Hutan dan Lahan.
Kendati kegiatan ini hanya berlangsung selama satu hari, namun setidaknya langkah tersebut memberikan contoh kepada masyarakat bahwa upaya pemadaman karhutla tidak hanya dilakukan oleh anggota pemadam kebakaran. Namun, ucapnya, pemadaman kebakaran ini dilakukan oleh semua pihak tanpa terkecuali karena tujuannya untuk kepentingan bersama.
“Dengan upaya bersama ini, tentu penekananya tidak hanya bagaimana memadamkan api. Tapi bagaimana pemerintah dan pihak terkait mengedukasi masyarakat, bahwa tugas ini bukan hanya milik pemadam kebakaran,” ucapnya.
Disinggung mengenai diamankannya sejumlah pelaku pembakaran lahan, Sekda mengharapkan agar kasus ini segera diusut dan ditelusuri siapa aktor yang sebenarnya. Hal ini perlu dilakukan, karena tertangkapnya pelaku pembakaran secara tidak langsung menandakan bahwa kasus kebakaran lahan yang terjadi belakangan ini merupakan unsur kesengajaan.
Pemerintah sendiri mengapresiasi pihak terkait yang telah berupaya secara konsisten menanggapi kasus kebakaran lahan. Tidak hanya dari sisi upaya pemadaman, namun juga dari sisi pengungkapan kasus yang terjadi.
“Berkenaan dengan ditemukan indikasi-indikasi sengaja membakar ini, tentu harus diungkap para pelaku dan aktornya. Sehingga kasus seperti ini tidak terus-terusan terjadi,” bebernya. (sho)