SAMPIT-Pelaksanaan pawai pembangunan dalam rangka HUT ke 74 RI kemarin (18/8), mendapatkan apresiasi luar biasa dari Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi. Dirinya mengaku kagum atas apa yang ditampilkan ke 277 peserta yang turut serta dalam karnaval rutin tahunan tersebut.
”Luar biasa karena melihat dari antusias peserta, dengan banyaknya karya yang ditampilkan,” ungkapnya.
Dipaparkannya, pawai pembangunan terlihat sangat meriah, banyak peserta menggunakan beragam pakaian adat. Menampilkan seni hingga aksi bela diri, dan aksi dari para peserta bahkan membuat masyarakat yang menyaksikan mendekat hingga panggung utama.
Kemudian menurut Supian, ada beberapa peserta yang menampilkan kreasi yang tidak hanya berkesan, namun juga memukau dirinya dan para tamu undangan. Diungkapkannya, salah satu peserta tersebut berasal dari SMKN 4 Sampit. Yakni dengan menampilkan gadis yang dibalut gaun berbahan daun-daun kering. Gaun tersebut tampak anggun dikenakan pelajar sekolah tersebut.
”Kalau saya jadi juri, dia juara satu,” sebutnya.
Supian mengutarakan, peserta tersebut membuat sesuatu yang berbeda dari yang lain, dengan memanfaatkan bahan daur ulang menggunakan daun-daun kering. Sehingga dirasa tepat, sebab Kotim menurutnya sedang menggalakkan go green, dan konsep kembali ke alam.
Selebihnya menurut Supian, penampilan peserta pada pawai kali ini mengalami peningkatan.
Namun, terlepas dari itu semua ia menyayangkan tidak adanya tema khusus yang diterapkan pada pawai tersebut. Sehingga ia berharap di tahun ke depan akan ada tema yang harus ditentukan.
“Saya bingung temanya apa sebenarnya pawai tahun ini,” cetusnya.
Bupati yang juga merasa orang seni ini mengatakan, untuk ke depan konsep harus benar-benar disusun mulai dari tema pawai. Sehingga, peserta yang mengikuti harus sesuai dengan tema. ”Misalnya tema bunga. Jadi harus bunga semua,” sebutnya.
Sementara itu untuk sepeda hias, dikatakan Supian ke depan agar bisa melibatkan peserta lebih banyak lagi. Kalau perlu menurutnya juga pelajar SD serta SMP, SMA , bahkan TK nol besar yang bisa bersepeda, yang tentunya dengan pengawasan orang tua/ guru.
Supian menambahkan, ada beberapa hal yang harus dievaluasi di pawai tersebut, Termasuk atraksi yang menggunakan senjata tajam dan lain sebagainya. Menurutnya, ada alternatif lain bagi peserta yang ingin melakukan atraksi, yakni bisa dengan mengganti senjata tajam dengan alat lainnya yang tidak membahayakan atau membuat takut masyarakat yang melihat. (yn/gus)