KUALA KURUN – Kemacetan panjang kembali terjadi di ruas jalan Kuala Kurun-Palangka Raya, tepatnya di Desa Tumbang Danau, Kecamatan Mihing Raya, Kabupaten Gunung Mas (Gumas). Kemacetan yang hampir mencapai dua kilometer ini sudah berlangsung sejak Kamis (11/2) sore.
Puluhan truk mengantre dikarenakan jalan di ruas itu rusak parah dan ada beberapa kendaraan roda empat yang ambles. Hal itu mengakibatkan puluhan truk bermuatan crude palm oil (CPO) dan kendaraan lainnya harus bergantian melintasi ruas tersebut.
Chandra (32), warga Kuala Kurun yang berniat menuju Palangka Raya mengatakan, kemacetan diakibatkan dua kendaraan ambles di sekitar jalan tersebut, yakni satu mobil truk bermuatan dan satu mobil biasa.
”Saya melintas sekitar pukul 04.30 WIB. Di situ sudah terjadi antrean panjang dari arah Kuala Kurun-Palangka Raya. Kendaraan yang hendak melintas harus mengantre,” kata Candra, Jumat (12/2).
Pengemudi mobil dari Palangka Raya menuju Kuala Kurun, Gurnady mengatakan, untuk melintasi jalan rusak itu perlu kesabaran ekstra, karena harus menunggu selama kurang lebih dua jam. ”Terpaksa saya harus menunggu giliran antrean,” katanya.
Kapolres Gumas AKBP Pria Premos SIK melalui Kasat Lantas Iptu Hermanto mengatakan, untuk mengurai kemacetan di lokasi tersebut, Kamis (11/2) hingga Jumat (12/2), sejumlah petugas kepolisian disiagakan untuk mengatur lalu lintas.
”Kita juga berusaha mencari jalan solusinya untuk mengurai antrean ini, seperti menimbun lubang dengan batu dan pasir yang dibantu rekanan PT ATA,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Camat Mihing Raya Sidel Inga mengatakan, selama ini pihaknya sudah melakukan penimbunan pasir di jalur yang rusak parah itu. Namun, apabila hujan, pasirnya larut dan jalan kembali berlubang.
”Kita sudah lakukan penimbunan menggunakan pasir. Namun, saat hujan turun, pasirnya larut, sehingga jalan tersebut kembali berlubang,” pungkasnya. (arm/ign)