KUALA KURUN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) melaksanakan Workshop Keselamatan Pasien di aula Hotel Insevas. Kegiatan ini sebagai persiapan akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tahun 2019.
”Keselamatan pasien merupakan masalah yang harus mendapat perhatian di fasilitas pelayanan kesehatan. Standarnya wajib diterapkan dan harus menjadi acuan kita, karena penilaiannya dilakukan menggunakan instrumen akreditasi,” ucap Kepala Dinkes Kabupaten Gumas Maria Efianti, pekan lalu.
Dia mengatakan, keselamatan pasien adalah sistem yang membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dan tindak lanjut dari insiden, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan. Ini telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia(Permenkes RI) Nomor 11 Tahun 2017 pasal 5.
”Ada banyak cara yang bisa diterapkan oleh puskesmas untuk meminimalisasi risiko. Salah satunya dengan memberikan pengetahuan tentang manajemen risiko klinis, agar mampu mengatasi berbagai persoalan terkait keselamatan pasien,” tuturnya.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, keselamatan menjadi hal penting baik untuk pasien maupun petugas kesehatan. Upaya ini bisa dilakukan melalui prinsip manajemen risiko dan menghindari cedera pada pasien akibat pelayanan yang diberikan. Ini tentunya bisa dilakukan oleh puskesmas dengan mengimplementasikan standar mutu.
”Kami berharap dengan workshop ini akan mampu menambah pemahaman tenaga kesehatan, dalam upaya memberikan pelayanan terbaik sebagai peningkatan mutu pelayanan kesehatan, serta tingkat kepuasan masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Hery Kano menuturkan, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman petugas puskesmas tentang mutu dan keselamatan, meningkatkan kemampuan petugas dalam mengidentifikasi risiko keselamatan, serta merencanakan dan memberikan perbaikan terhadap kejadian keselamatan pasien di puskesmas.
Peserta workshop secara keseluruhan sebanyak 35 orang. Mereka berasal dari 10 puskesmas, yakni Tumbang Lapan, Tumbang Mahuroi, Tewang Pajangan, Tehang, Kurun, Tumbang Miri, Tumbang Talaken, Tumbang Jutuh, Tampang Tumbang Anjir, dan Tumbang Masukih. (arm/yit)