SAMPIT – Bulan September merupakan puncak musim kemarau. Karenanya kekhawatiran terjadinya ancaman kebakaran hutan dan lahan yang dapat menimbulkan kabut asap juga semakin tinggi. Sebagai antisipasi dini di tingkat terkecil, tugas brigade pengendalian kebakaran hutan dan lahan sangat diperlukan.
Pembentukan brigade kebakaran hutan terakhir untuk tiga kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur dilakukan kemarin (3/9) dan dipusatkan di Kecamatan Mentaya Hulu. Ketiga kecamatan itu adalah Kecamatan Mentaya Hulu, Kecamatan Bukit Santuai, dan Kecamatan Parenggean.
Kepala Pelaksana Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim M Yusuf mengaku sangat menaruh harapan besar kepada anggota brigade kebakaran hutan untuk bisa menjadi pemuka di masyarakat terkait pengendalian kabakaran hutan dan lahan. Para anggota yang sudah terbentuk diharapkan segera melakukan sosialisasi informal, baik dengan kerabat, tetangga dan masyarakat.
“Sampaikan informasi yang sudah didapatkan secara baik dan benar. Dengan demikian setidaknya kita sudah ikut membantu mengurangi dampak dari kebakaran hutan dan lahan,” kata Yusuf.
Yusuf juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan masing-masing dengan tidak melakukan pembakaran dalam bentuk apapun di lahan atau kebun. Dan juga tidak membakar sampah di pekarangan rumah masing-masing, menjaga lahan atau kebuh dari bahaya kebakaran.
“Jika melihat atau mengetaui kebakaran hutan dan lahan sekecil apapun segera laporkan kepada aparet setempat. Atau ke posko pengendalian kebakaran dan hutan di masing-masing wilayah,” ucap Yusuf. (ton)