SAMPIT-Guna membantu kalangan pelajar dan masyarakat agar tidak terpapar dampak kabut asap akibat kebakaran lahan, Pemkab Kotawaringin Timur (Kotim) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat membagikan sedikitnya sepuluh ribu masker.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor yang turut serta membagikan masker menyatakan belakangan ini kondisi asap kian menebal. Sehingga para pelajar diharapkan dapat menggunakan masker saat berangkat sekolah dan beraktivitas di sekolah.
"Diharapkan kondisi ini dapat segara dapat ditangani, sebab asap dampak kebakaran ini cukup menganggu aktivitas masyarakat. Bahkan dampak kesehatan terutama penyakit ISPA terus meningkat,"ujarnya, Kamis (5/9) kemarin.
Dengan pembagian masker ini diharapkannya jumlah penderita ISPA di Kotim tidak terus bertambah. Masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan juga diharapkan menggunakan masker. Terutama yang memiliki riwayat penyakit pernapasan.
"Masyarakat yang ingin memerlukan masker silahkan datang ke fasilitas kesehatan atau dinkes untuk mendaptakan masker secara gratis," tukas Halikin.
Sekretaris Dinkes Kotim Umar Kaderi menambahkan, pembagian masker dilakukan di beberapa sekolah di Kotim, dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK. Pembagian dilakukan sangat kondisional sebab belakangan ini kabut asap kian tebal di pagi hari.
”Bahkan dalam tujuh bulan terakhir jumlah penderita ISPA di Kotim terus meningkat, sehingga cukup megkhawatirkan," ungkapnya.
Umar memaparkan, sebelum musim kemarau penderita Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) sudah meningkat. Dari data yang pihaknya catat dari 21 puskesmas yang ada di Kotim, pada bulan Januari penderita ISPA sebanyak 1.840 orang, Februari 1.724 orang, Maret 1.838 orang, April 1.893 orang, Mei 2.208 orang, Juni 2.207 orang, Juli 2.625 orang. Kemudian, pada Januari paling tinggi di Puskesmas Baamang I ada 291 orang, dan di Februari 294 orang, Maret 252 orang. Kemudian di bulan April tertinggi di Puskesmas Ketapang II yakni 225 orang, dan bulan Mei di Puskesmas Ketapang II ada 177 orang. Selain itu di bulan Juni, Puskesmas Kotabesi tercatat penderita terbanyak yakni ada 294 orang, dan bulan Juli kembali tercatat di Puskesmas Ketapang II, yakni 227 orang. (dc/gus)